Makassar (ANTARA) - PT PLN siap menjadi trader karbon terbesar yang melantai di Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) yang telah diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Sejak peluncuran IDXCarbon pekan lalu, PT PLN (Persero) akan segera melantai ke bursa karbon Indonesia. Dengan potensi yang dimiliki, PLN akan menjadi trader terbesar di bursa karbon Indonesia dengan membuka setara hampir 1 juta ton CO2," kata
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan persnya melalui PLN UIP Sulawesi di Makassar, Senin.
Dia mengatakan, PLN Group siap menjadi garda terdepan dalam upaya penurunan emisi melalui peran aktif dalam bursa perdagangan karbon di Indonesia. Upaya tersebut merupakan wujud komitmen perseroan dalam melakukan transisi energi di tanah air.
"Kami terus mendukung Pemerintah untuk mengembangkan ekosistem perdagangan karbon. Beberapa 'pilot project' telah kami lakukan sehingga hari ini, sistem perdagangan karbon bisa dilakukan," katanya.
Bukti keseriusan PLN dalam memimpin perdagangan karbon di Indonesia adalah dengan mendapatkan Sertifikat Penurunan Emisi (SPE) pertama di Indonesia melalui mekanisme non konversi dengan mekanisme internasional.
Dengan dasar itu, PLN menyatakan akan segera melantai di bursa karbon dengan penurunan emisi terbesar. Tidak hanya terdaftar di bursa, PLN juga melakukan perdagangan karbon secara langsung dengan melingkupi 3 dari 4 aspek perdagangan karbon.
Ketiga aspek itu adalah perdagangan emisi secara langsung, 'offset' emisi secara langsung, dan perdagangan 'offset' melalui bursa. Terlebih lagi, PLN sudah memiliki platform PLN Climate Click di mana aktivitas perdagangan karbon, baik perdagangan emisi dan 'offset' emisi, sudah mulai dilakukan sejak 8 September 2023 lalu.
"Saat PLN masuk bursa nanti, kami akan langsung menjadi pemilik SPE dengan penurunan emisi terbesar. Kami juga akan meluncurkan aplikasi PLN Climate Click yang sudah siap digunakan untuk 'carbon trading' yang belum dimiliki perusahaan lain," imbuhnya.
Unit pembangkit berbahan bakar gas pertama di Indonesia, lanjut dia, pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Blok 3 Muara Karang akan memimpin langkah pembangkit PLN masuk ke bursa karbon.
PLTGU ini telah memiliki SPE gas rumah kaca (GRK) dari Kementerian LHK dan tercatat berhasil menurunkan karbon dioksida setara hampir 1 juta ton pada tahun 2022.
Sementara PLTGU Blok 3 Muara Karang telah menggunakan 100 persen bahan bakar gas yang telah diregasifikasi dari LNG pada 'Floating Storage and Regassification Unit' (FSRU) dengan menggunakan suplai LNG. PLTGU ini juga dilengkapi dengan teknologi gas turbin terbaru dan paling efisien yang menggunakan metode 'Combine Cycle'.
PLN saat ini tidak hanya menyediakan listrik tetapi menghadirkan energi yang rendah emisi. Hal itu bersumber dari pembangkit energi baru terbarukan.
"Kami membangun skenario transisi energi yang ambisius melalui 'Accelerated Renewable Energy Development' secara agresif dengan menambahkan porsi pengembangan energi terbarukan hingga 75 persen pada 2040 dengan 25 persen diantaranya dari gas alam.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PLN siap jadi trader karbon terbesar di lantai bursa Indonesia
Berita Terkait
Masyarakat Bangkala Jeneponto dukung PSN SUTT Punagaya
Senin, 13 Mei 2024 16:01 Wib
Pasokan listrik di tiga kabupaten Sulsel pulih 100 persen
Jumat, 10 Mei 2024 17:40 Wib
PLN menerjunkan 80 relawan dan dirikan posko bantuan di Luwu
Kamis, 9 Mei 2024 23:21 Wib
PLN UID Sulselrabar pulihkan 96,5 persen listrik pelanggan di Sulsel terdampak bencana
Rabu, 8 Mei 2024 22:01 Wib
Proliga 2024 - Klasemen tim putra pekan kedua
Selasa, 7 Mei 2024 13:51 Wib
Proliga 2024 - Klasemen tim putri pekan kedua
Selasa, 7 Mei 2024 13:50 Wib
PLN menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Sulsel
Minggu, 5 Mei 2024 19:44 Wib
Listrik PLN di Kabupaten Sidrap pulih 93 persen pascabanjir dan longsor
Minggu, 5 Mei 2024 14:46 Wib