Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan, mengimbau masyarakat tidak panik menghadapi potensi kemarau panjang di daerah itu.
Pj Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Andi Muhammad Arsjad di Makassar, Jumat, mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari BMKG Makassar, bahwa secara umum wilayah Sulsel diprakirakan memasuki musim hujan pada November - Desember 2023, dengan puncak musim hujan pada Bulan Januari dan April 2024.
"Laporan BMKG, pada Bulan Oktober 2023 ini, curah hujan diprakirakan antara 0 - 400 mm. Daerah dengan intensitas curah hujan sangat tinggi terjadi di wilayah Luwu Utara dan sebagian kecil Pangkep," kata Arsjad.
Meski secara umum kemarau panjang akan berlangsung lebih lama lagi, hingga pekan kedua November 2023, namun diimbau agar masyarakat tidak panik.
Pemprov Sulsel akan melakukan berbagai langkah, salah satunya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), untuk mengatasi kekeringan ekstrem sebagai dampak El Nino, yang melanda Sulsel, khususnya Kota Makassar saat ini.
"Pelaksanaan TMC ini sementara dikoordinasikan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana," imbuhnya.
Arsjad mengungkapkan, selain TMC pembuatan sumur bor juga terus didorong. Bekerjasama dengan pemerintah kabupaten kota dan jajaran Forkopimda. Ia mengimbau masyarakat tidak panik, dalam menghadapi kondisi saat ini.
"Masyarakat tidak perlu panik, pemerintah sedang mengupayakan berbagai langkah untuk menghadapi kekeringan ekstrem saat ini," ujarnya.
Ia menambahkan, kemarau panjang ini menjadi atensi Pj Gubernur Bahtiar, dengan meminta kepada pemerintah daerah untuk melakukan optimalisasi segenap kemampuan untuk mengatasi darurat bencana kekeringan kemarau panjang akibat El Nino.
Antara lain dengan pemanfaatan Bantuan Tidak Terduga (BTT) untuk kegiatan tanggap darurat dengan pembuatan sumur-sumur bor untuk air bersih masyarakat, cegah gagal panen untuk tanaman-tanaman masyarakat, serta mengatasi kekurangan pasokan makanan bahan pokok untuk daerah tertentu.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Sulsel, Amson Padolo, mengungkapkan, berdasarkan informasi yang diterima dari BMKG, hujan dengan intensitas ringan di Kota Makassar baru akan terjadi pada Minggu kedua Bulan November. Karena itu, sesuai arahan Pj Gubernur Bahtiar, TMC harus dilakukan.
"Teknologi modifikasi cuaca akan kita lakukan, tapi menunggu kondisi awannya memungkinkan. Semoga bisa secepatnya," kata Amson.
Kekeringan ekstrem melanda Sulsel, termasuk Kota Makassar. Warga mulai kesulitan air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan air, mereka harus membeli air dari warga lain yang memiliki sumur bor. Selain itu, mengandalkan bantuan air bersih yang disalurkan pemerintah.
Berita Terkait
Batu besar menimpa jalan di kawasan Karaengta picu kemacetan
Senin, 22 April 2024 0:52 Wib
Satpol PP Sulsel rakor kesiagaan damkar hadapi libur panjang Lebaran 1445 H
Jumat, 5 April 2024 13:15 Wib
Kemenhub meningkatkan pengawasan angkutan pariwisata saat libur panjang
Jumat, 9 Februari 2024 11:05 Wib
ASDP memastikan kesiapan kapal dan pelabuhan antisipasi libur panjang
Jumat, 2 Februari 2024 11:10 Wib
Jalan panjang moderasi beragama demi kerukunan umat manusia
Sabtu, 30 Desember 2023 12:58 Wib
Anies meyakini pengalaman panjang Cak Imin jadi amunisi untuk debat
Jumat, 22 Desember 2023 13:48 Wib
Kapolda Sulbar imbau masyarakat mewaspadai penyebaran COVID-19
Selasa, 19 Desember 2023 17:49 Wib
Pemprov Sulbar susun rencana pembangunan jangka panjang 2025-2045
Senin, 13 November 2023 19:25 Wib