Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulsel menyediakan 18 paket pelatihan dan sejumlah peralatan untuk para petani pisang tanduk khusus di Kabupaten Kepulauan Selayar, Jeneponto, Bone, Gowa dan Sinjai.
Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, dalam keterangan yang diterima di Makassar, Jumat, mengatakan pisang tanduk di Selayar memiliki khas tersendiri bila dibandingkan dengan pisang tanduk daerah lain di luar Sulsel. Bahkan besarnya tiga kali lipat dari besar pisang tanduk di Pulau Jawa.
"Ini ada pisang khas kita, ya, pisang tanduk di sini itu unik dan besar sekali. Saya pikir ini bisa menjadi komoditi unggulan kita yang khas. Kalau pisang tanduk di Pulau Jawa itu kecil-kecil, mungkin tiga kali lipat itu dibandingkan dengan yang di daerah lain," ujar Bahtiar usai bertemu dengan petani pisang tanduk di Selayar.
Untuk itu, Pemprov Sulsel sudah menyediakan 18 paket pelatihan dan tentunya peralatan untuk pengolahan pisang menjadi makanan atau cemilan bernilai ekonomis tinggi.
"Maka Pemerintah Provinsi melalui Dinas Koperasi dan UMKM, ada 18 paket di tahun 2023 ini, biar masyarakat lebih punya nilai tambah," katanya.
"Masyarakat dilatih bagaimana cara mengolah pisang itu, makanya kita siapkan anggaran di tahun 2023 ini sebanyak 18 paket pelatihan dan bantuan peralatan," katanya.
Bahtiar mengaku pernah melihat pisang tanduk tersebut saat pameran Hari Jadi Sulsel di Center Point Of Indonesia (CPI) yang menampilkan berbagai hasil bumi masing-masing daerah di Sulsel.
"Kemarin di pameran Hari Jadi Sulsel itu ada pisang tanduk itu, rupanya di sini asalnya. Saya sudah tanyakan kemarin dengan petaninya, rupanya potensinya luar biasa di sini, memang menjadi komoditi unggulan," lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh masyarakat Kepulauan Selayar atas upaya dalam meningkatkan kesejahteraan dan taraf ekonomi kerakyatan.
Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel Ashari Fakhsirie Radjamilo mengatakan pihaknya akan memberikan bantuan peralatan dan pelatihan khusus para petani pisang tanduk di Bone, Kepulauan Selayar, Sinjai, Jeneponto dan Gowa.
"Kita akan melakukan pelatihan dan memberikan peralatan untuk pengolahan pisang tanduk. Insya Allah kita targetkan di dua bulan terakhir 2023 ini. Gowa, Jeneponto, Selayar, Bone dan Sinjai," ucapnya.*
Berita Terkait
Politeknik ATI Makassar serahkan mesin perajang pisang kepada UMKM di Maros
Rabu, 20 Maret 2024 14:22 Wib
Pj Gubernur serahkan alat perajang pisang ke masyarakat Bone Sulsel
Kamis, 14 Maret 2024 12:19 Wib
Pj Gubernur antusias perkembangan budi daya pisang cavendish di Sulsel
Selasa, 12 Maret 2024 20:47 Wib
GGF dan Pemprov Sulsel teken MoU budidaya pisang cavendish di Gowa
Rabu, 6 Maret 2024 21:28 Wib
Pj Gubernur Sulsel berharap lahan PTPN bisa ditanam pisang cavendish
Jumat, 2 Februari 2024 19:00 Wib
Pemprov Sulsel dorong limbah pisang cavendish jadi pakan alternatif
Jumat, 26 Januari 2024 10:30 Wib
Pemprov Sulsel siapkan limbah pisang cavendish jadi alternatif pakan ternak
Kamis, 25 Januari 2024 20:15 Wib
Politeknik ATI Makassar menciptakan mesin perajang pisang
Jumat, 12 Januari 2024 19:48 Wib