Makassar (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, mengumpulkan seluruh penyuluh pertanian di daerah itu untuk membahas budidaya pisang yang memiliki peluang sangat besar di GOR Sudiang Makassar.
"Pertemuan tersebut menjadi sarana edukasi untuk para penyuluh pertanian di Sulsel. Utamanya dalam hal merawat dan mengembangkan tanaman pisang," kata Bahtiar di Makassar, Kamis.
Sebelum masuk ke dalam lokasi pertemuan, Bahtiar terlebih dulu menuju ke stand pameran yang terdapat pameran berbagai pisang dari Sulsel, produk olahan pisang, serta berbagai produk lainnya dari dinas terkait.
Salah satunya, di stan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPH-BUN) Provinsi Sulsel. Disana dijelaskan terkait percepatan pembibitan dengan cara konvensional dengan metode bit, dengan metode PIF dan metode split.
"Kami juga menjelaskan tadi, yang sudah berbuah kita tinggal ambil bakal tunas yang ada dibonggol, metode cungkil mata tunas," kata Pimpinan Laboratorium Kultur Jaringan TPHBUN Sulsel, Mansyur.
Stan lainnya, keripik pisang Banana Chipis yang memproduksi kripik pisang dengan bahan satu tandang pisang dengan jumlah 150 bungkus sehari, satu bungkus dijualnya Rp15.000
"Kami dari Gowa, pekerja saya cuma dua, istri dan anak. Baru keluarga yang kami pekerjakan untuk menjaga kualitas karena ini makanan. Semalam saya juga membantu," kata seorang pedagang kripik pisang Muhammad Tahir.
Di UMKM-nya, sering didatangi oleh mahasiswa dan pelajar untuk meneliti dan belajar membuat kripik. Ia meminta bantuan peralatan perajang pisang dan continuous sealer untuk membungkus kripik.
Sedangkan lainnya, Kripik Pisang H2.S2 menyampaikan memiliki produksi yang sama, sehari 150 bungkus kripik dengan mempekerjakan tujuh orang, termasuk keluarga sendiri.
Kegiatan ini diikuti oleh ribuan peserta dengan menghadirkan sejumlah pemateri ahli.
"Kami sangat senang bisa dikumpulkan untuk mendengarkan arahan dan pemahaman lebih jauh terkait apa yang menjadi program Bapak Pj Gubernur, serta dari para pemateri yang berkualitas sehingga kami akan teruskan ke lapangan," kata Irfandy Ilyas, Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT).
Berita Terkait
Dinas Pertanian Bulukumba beri bantuan bibit unggul kepada petani
Jumat, 26 April 2024 22:49 Wib
Kementan menggandeng Polri tingkatkan ketahanan pangan
Kamis, 25 April 2024 14:27 Wib
Kemendag mendorong produk pertanian Indonesia masuk pasar Australia
Sabtu, 20 April 2024 11:39 Wib
Kadis Pertanian Bulukumba ungkap otak penyelundupan pupuk urea
Sabtu, 20 April 2024 7:15 Wib
Mentan memberi kuliah umum di Fakultas Pertanian Unhas
Selasa, 16 April 2024 18:09 Wib
Membangun embung demi pertanian produktif dan kesejahteraan petani
Rabu, 27 Maret 2024 20:10 Wib
Hakim tidak menerima nota keberatan Syahrul Yasin Limpo
Rabu, 27 Maret 2024 14:33 Wib
Dinas TPHP Gowa perketat penerapan aturan perlindungan lahan pertanian
Rabu, 27 Maret 2024 2:02 Wib