Makassar (ANTARA Sulsel) - Bisnis penjualan rumah dan mobil diprediksi mengalami penurunan diawal tahun 2014 dan hal itu dipicu kenaikan BI rate yang tentu saja akan mengikuti kenaikan suku bunga kredit perbankan.
"Jelas penjualan rumah dan kendaraan seperti mobil akan lesu pada tahun ini akibat kenaikan BI Rate," kata Dewan Pembina REI Sulsel, Jamaluddin Jafar di Makassar, Kamis.
Sebelumnya, dipenghujung tahun 2013 Bank Indonesia (BI) memutuskan tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan BI rate di level 7,5 persen. Namun diprediksi BI kembali akan menaikan BI rate diposisi 50 basis poin (bps) menjadi 8 persen pada 2014.
Menurut dia, kenaikan BI rate akan memicu kenaikan suku bunga kredit perbankan yakni Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Mobil (KPM).
Selain kenaikan BI Rate, kenaikan kurs dollar terhadap rupiah dan persoalan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau PLPP tentu saja akan menjadi persoalan bagi para kosumen untuk berfikir membeli rumah dan mobil baru.
"Pemerintah harus segera memberikan stimulan untuk menekan dan mengimbangi BI Rate, PLPP dan penguatan kurs dollar. Apabila ini terus dibiarkan pertumbuhan ekonomi khususnya di Sulsel akan menurun karena berpengaruh besar," papar pengembang perumahan ini.
Mantan Ketua REI Sulsel ini menyebutkan, terkait hal tersebut maka akan memicu kenaikan 200 komponen material bangunan kemudian sangat berpengaruh pada proses pengembangan perumahan di Sulsel. Hal itu pernah terjadi pada tahun 2007-2008 lalu.
"Bila ini stagnan maka akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi di Sulsel dari 9 persen lebih, terus turun hingga mencapai 8,3 persen dan akan terus turun bila pemerintah tidak melakukan langkah-langkah startegis mensiasati itu," ungkapnya.
Namun disisi lain, ekonomi di Sulsel dapat terbantu dengan keuntungan hasil bumi yakni pertanian dan perkebunan serta hasil laut yang dapat menyokong pertumbuhan ekonomi seperti kakao, rumput laut dan lainnya.
"SDM kita belum mampu bersaing dengan negara berkembang lainnya bila itu diterapkan, kemampuan finansial masyarakat kita pun masih rata-rata, tentunya ini tidak lepas dari kebijakan politik yang sudah ada," tandasnya. M Yusuf
Berita Terkait
BPBD Luwu: Tujuh meninggal dan ribuan rumah terdampak banjir
Sabtu, 4 Mei 2024 1:41 Wib
Liga Europa - Leverkusen bungkam tuan rumah Roma 2-0 di leg pertama semifinal
Jumat, 3 Mei 2024 7:09 Wib
KPK menyita bukti transaksi keuangan kasus korupsi rumah jabatan DPR
Kamis, 2 Mei 2024 20:03 Wib
TP PKK Selayar dan OJK berbagi tip mengatur keuangan rumah tangga
Rabu, 1 Mei 2024 17:25 Wib
KPK geledah Gedung DPR RI terkait dugaan korupsi kelengkapan rumah jabatan
Selasa, 30 April 2024 15:49 Wib
RB BRI berkolaborasi lembaga pendidikan lahirkan wirausaha muda
Selasa, 30 April 2024 0:21 Wib
Polisi tangkap pelaku pembakar rumah mertuanya di Bontoala Makassar
Senin, 29 April 2024 18:18 Wib
Dinas Perkim kelola retribusi rusun pacu PAD Sulbar
Senin, 29 April 2024 6:29 Wib