Bupati Gowa harap Balmon SFR bantu meniingkatkan layanan telekomunikasi
Gowa (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan menyatakan wilayah kabupaten setempat sebagian besar berupa dataran tinggi masih terdapat wilayah blank spot, namun dengan kehadiran kantor Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio (SFR), diharapkan dapat membantu meningkatkan layanan telekomunikasi.
"Terima kasih atas kehadirannya di Kabupaten Gowa, semoga Kemenkominfo terus bisa memberikan pelayanan terbaiknya kepada seluruh lapisan masyarakat yang ada khususnya di Kabupaten Gowa," kata Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, di Gowa, Kamis.
Bupati Adnan mendampingi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi meresmikan Pembangunan Fasad dan Gedung UPT Balai/Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Kelas I Makassar, di Jalan Poros Malino, Gowa.
Dia menyatakan, dengan dilakukannya peresmian itu, diharapkan kebutuhan masyarakat akan layanan komunikasi dan telekomunikasi bisa terlayani dengan baik, karena jika berbicara industri 4.0 yang menuju 5.0, digitalisasi merupakan keniscayaan yang harus diberikan kepada seluruh lapisan masyarakat.
Menurut dia lagi, Balai Monitor (Balmon) SFR memiliki peran yang sangat strategis salah satunya dalam melakukan pengawasan dan mengelola SFR yang menjadi pondasi penting bagi kelancaran layanan telekomunikasi di seluruh wilayah.
Dia menambahkan, Gowa yang sebagian besar berada di daerah dataran tinggi masih terdapat wilayah yang blank spot atau tidak mendapatkan sinyal telekomunikasi, sehingga optimalisasi penggunaan radio amatir (orari) sangat membantu khususnya jika terjadi bencana.
Kabupaten Gowa memiliki jumlah penduduk terbesar ketiga di Sulsel, 60 persen berada di daerah dataran tinggi dan 40 persen di dataran rendah, dimana Gowa merupakan daerah penyangga Kota Makassar yang setiap tahunnya pertumbuhan penduduk mengalami kenaikan 4 persen.
"Pertumbuhan penduduk kita setiap tahunnya naik 4 persen, kebutuhan layanan komunikasi dan telekomunikasi juga naik," kata Adnan.
Sementara Ditjen Sumber Daya dan Perangkat Pis dan Informatika (SD PPI), Kementerian Kominfo, Ismail mengatakan gedung kantor Balai Monitor SFR dilengkapi dengan alat-alat monitor spektrum frekuensi radio tetap maupun stasiun bergerak.
Kantor Balai Monitoring ini bertugas melaksanakan pengawasan dan pengendalian di bidang penggunaan spektrum frekuensi radio yang meliputi kegiatan pengamatan, deteksi sumber pancaran, monitoring, penerbitan dan lain-lain.
"Kantor Balai Monitoring ini istilahnya penjaga gawang spektrum frekuensi radio, dimana ini adalah sumber daya alam terbatas yang digunakan cukup banyak sektor kehidupan salah satunya frekuensi untuk penerbangan misalnya bagaimana kita menjaga dan mengawal komunikasi antara pilot dengan menara kontrol," katanya.
Menurut dia, Balai Monitor SFR juga menjaga komunikasi dari sektor kebencanaan, karena setelah terjadinya gempa bumi jika ada potensi tsunami seluruh alat-alat yang digunakan oleh BMKG dan para BNPB itu semua menggunakan spektrum frekuensi radio.
"Terima kasih atas kehadirannya di Kabupaten Gowa, semoga Kemenkominfo terus bisa memberikan pelayanan terbaiknya kepada seluruh lapisan masyarakat yang ada khususnya di Kabupaten Gowa," kata Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, di Gowa, Kamis.
Bupati Adnan mendampingi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi meresmikan Pembangunan Fasad dan Gedung UPT Balai/Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Kelas I Makassar, di Jalan Poros Malino, Gowa.
Dia menyatakan, dengan dilakukannya peresmian itu, diharapkan kebutuhan masyarakat akan layanan komunikasi dan telekomunikasi bisa terlayani dengan baik, karena jika berbicara industri 4.0 yang menuju 5.0, digitalisasi merupakan keniscayaan yang harus diberikan kepada seluruh lapisan masyarakat.
Menurut dia lagi, Balai Monitor (Balmon) SFR memiliki peran yang sangat strategis salah satunya dalam melakukan pengawasan dan mengelola SFR yang menjadi pondasi penting bagi kelancaran layanan telekomunikasi di seluruh wilayah.
Dia menambahkan, Gowa yang sebagian besar berada di daerah dataran tinggi masih terdapat wilayah yang blank spot atau tidak mendapatkan sinyal telekomunikasi, sehingga optimalisasi penggunaan radio amatir (orari) sangat membantu khususnya jika terjadi bencana.
Kabupaten Gowa memiliki jumlah penduduk terbesar ketiga di Sulsel, 60 persen berada di daerah dataran tinggi dan 40 persen di dataran rendah, dimana Gowa merupakan daerah penyangga Kota Makassar yang setiap tahunnya pertumbuhan penduduk mengalami kenaikan 4 persen.
"Pertumbuhan penduduk kita setiap tahunnya naik 4 persen, kebutuhan layanan komunikasi dan telekomunikasi juga naik," kata Adnan.
Sementara Ditjen Sumber Daya dan Perangkat Pis dan Informatika (SD PPI), Kementerian Kominfo, Ismail mengatakan gedung kantor Balai Monitor SFR dilengkapi dengan alat-alat monitor spektrum frekuensi radio tetap maupun stasiun bergerak.
Kantor Balai Monitoring ini bertugas melaksanakan pengawasan dan pengendalian di bidang penggunaan spektrum frekuensi radio yang meliputi kegiatan pengamatan, deteksi sumber pancaran, monitoring, penerbitan dan lain-lain.
"Kantor Balai Monitoring ini istilahnya penjaga gawang spektrum frekuensi radio, dimana ini adalah sumber daya alam terbatas yang digunakan cukup banyak sektor kehidupan salah satunya frekuensi untuk penerbangan misalnya bagaimana kita menjaga dan mengawal komunikasi antara pilot dengan menara kontrol," katanya.
Menurut dia, Balai Monitor SFR juga menjaga komunikasi dari sektor kebencanaan, karena setelah terjadinya gempa bumi jika ada potensi tsunami seluruh alat-alat yang digunakan oleh BMKG dan para BNPB itu semua menggunakan spektrum frekuensi radio.