Makassar (ANTARA Sulsel) - Tiga komisioner KPU Provinsi Sulawesi Selatan bersikukuh pada keputusannya untuk menetapkan lima komisioner KPU Kabupaten Jeneponto meskipun dinilai cacat prosedural oleh dua komisioner lainnya.
"Kita sudah lakukan sesuai prosedur, untuk persoalan itu kita tidak usah berlama-lama, rencananya pelantikan Sabtu, 15 Februari 2014 di Jeneponto," sebut Ketua KPU Sulsel Iqbal Latief saat pertemuan rekonsiliasi di Kantor KPU Sulsel di Makassar, Kamis.
Dalam pertemuan rekonsiliasi yang dimediasi anggota Komisi Informasi Sulsel Arkam Azikin itu, dari pihak komisioner yang pro pada penetapan komisioner KPU Jeneponto hadir Iqbal Latif dan Khaerul Mannan, sementara Faizal Amir tidak hadir, sedangkan dari pihak komisioner yang menolak penetapan tersebut hadir Mardiana Rusli, sementara Misnah Hattas tidak hadir.
Pertemuan tersebut berlangsung alot karena kedua pihak bersikukuh dengan pendapat masing-masing.
Iqbal mengatakan tahapan pemilu sudah berjalan dan waktu pelaksanaan pemilu yakni 9 April 2014 sudah semakin dekat, sementara proses administrasi di KPU Sulsel diyakini mengalami hambatan cukup berarti.
"Saya hanya meminta pertanggungjawaban atas hasil tes wawancara para calon komisioner yang sudah diputuskan, tetapi itu tidak dilakukan, ini sesuatu tidak normal dan cacat prosedur," tegas Mardiana Rusli dalam dialog tersebut.
Mantan Ketua AJI Makassar ini mempertanyakan penetapan komisioner KPU Jeneponto yang terkesan dipaksakan. Selain itu, kata dia, juga terdapat sejumlah kejanggalan, rata-rata calon komisioner yang ditetapkan saat wawancara tidak mampu menjawab pertanyaan.
Menurut Mardiana, penetapan tersebut tidak melalui rapat pleno seperti pada penetapan komisioner sebelumnya, melainkan ditetapkan secara aklamasi dan diyakini tidak kuorum sehingga cacat prosedural.
"Kenapa nama-nama itu dipaksakan? Saat wawancara mereka tidak mampu menjawab beberapa pertanyaan krusial terkait penyelenggara, ini ada apa? Saya tetap tidak menyetujui penetapan itu," tandasnya.
Sementara Iqbal berkilah lima calon yang diloloskan sudah berpengalaman. Mereka terdiri dari dua orang dari kalangan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), satu orang dari Panwas setempat, satu orang sekretaris, serta satu orang lainnya dari keterwakilan perempuan. Terkait adanya salah satu angota komisioner yang mempunyai kerabat yang menjadi calon anggota legislatif, menurut dia itu bukan menjadi soal.
"Kita kembalikan lagi kepada orangnya, apakah punya integritas dan etika, tapi saya yakin itu pasti mereka punya, karena dalam waktu dekat akan dilakukan penandatanganan pakta integritas. Persolan ini hanya berbeda pandangan saja," kilahnya.
Sementara itu Annas GS yang disebut-sebut terlibat dalam permainan di Sekretariat KPU Sulsel yang berujung diloloskannya lima komisoner KPU Jeneponto, saat dikonfirmasi menolak tudingan tersebut.
"Itu tidak benar saya lakukan intervensi, siapa bilang ada intervensi bisa dibuktikan. Kalaupun saya akan dievaluasi Gubernur Sulsel, saya siap," tegasnya.
Sebelumnya, lima nama komisioner KPU Jeneponto yang ditetapkan pada Senin 10 Februari dan akan dilantik pada 15 Februari 2014 yakni Ekawaty Dewi, Muhammad Alwi, Syamsuddin, Syamsul Kamal, dan Andi Hertasning menuai protes dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa dan pengamat politik.
Arkam Azikin usai pertemuan itu mengharapkan persoalan komisioner KPU Jeneponto cepat diselesaikan mengingat tahapan pemilu sangat dekat.
"Sebaiknya ini diselesaikan secara baik, jangan sampai penyelanggara terus larut dalam masalah ini sehingga dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab," katanya. Sigit Pinardi
Berita Terkait
Bawaslu buka lowongan 195 Panwascam Pilkada di Sulsel
Jumat, 3 Mei 2024 22:22 Wib
BPBD: Dampak longsor di Enrekang akses transportasi 3 kabupaten terputus
Jumat, 3 Mei 2024 22:14 Wib
Pemkot Bogor dan Pj Sekda Sulsel bahas hibah lahan asrama mahasiswa
Jumat, 3 Mei 2024 22:14 Wib
KPU Makassar tetapkan perolehan kursi hasil Pemilu Legislatif 2024
Jumat, 3 Mei 2024 22:07 Wib
Sekda Sulsel pastikan pemenuhan pangan dan air bersih korban banjir
Jumat, 3 Mei 2024 21:57 Wib
BPBD : Seorang warga meninggal akibat terdampak banjir di Sidrap
Jumat, 3 Mei 2024 19:20 Wib
Basarnas Makassar menurunkan puluhan personel tangani bencana di Sulsel
Jumat, 3 Mei 2024 19:19 Wib
BPBD Sulsel : Delapan warga meninggal akibat tanah longsor di Luwu dan Sidrap
Jumat, 3 Mei 2024 19:17 Wib