Jakarta (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Mercu Buana (UMB) Vania Agustina secara resmi terpilih mewakili Indonesia sebagai juara World Top Model 2024 yang diselenggarakan di Monte Carlo, Monaco pada bulan Februari lalu.
“Saya bangga menjadi juara pertama dalam ajang internasional ini. Apalagi saya satu-satunya wakil Indonesia yang dikirim Yayasan Dunia Mega Bintang,” kata Vania dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.
Vania yang merupakan mahasiswi jurusan public relation Fakultas Ilmu Komunikasi UMB itu menuturkan, acara tersebut diselenggarakan Fiore Tondi bekerja sama dengan agency modeling Eropa Major Milano dan diikuti oleh 30 negara di dunia.
Selama mengikuti ajang model dunia itu, dirinya harus melewati sejumlah penilaian dari para juri yang meliputi skill modeling, catwalk performance, foto dan kedisiplinan waktu.
Usai dinyatakan terpilih sebagai juara, salah satu agensi fesyen ternama yaitu Major Models Milan mengontraknya sebagai model merek mereka di Milan, Italia.
Major Models adalah sebuah agensi yang didirikan pada akhir tahun 1980-an di Milan oleh pengusaha dan pebisnis Guido Dolci. Tahun 1999, Major Milan, mendirikan merek Major Models di pasar New York yang kemudian mengembangkan Major menjadi agensi global.
Agensi itu telah bekerja dengan Vogue, Harper's Bazaar, Polo Ralph Lauren, Gucci, Prada, Giorgio Armani, Givenchy, Marc Jacob, dan pemotretan dengan Steven Meisel, Mario Testino, Patrick Demarchelier, Bruce Weber, dan Steven Klein.
“Kontrak modeling untuk jadi model di sana. Jadi nanti di-present sama agensi Major Milano. Saya ingin mengembangkan karir menjadi model internasional di Milan. Semoga bisa mendapat kesempatan di sana show brand besar international,” katanya yang juga mendapat beasiswa dari yayasan yang dikelola Desainer ternama Ivan Gunawan.
Sementara terkait perkuliahannya di Indonesia, ia mengaku tetap mengikuti pembelajaran melalui program blended learning yakni kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan baik secara luring maupun daring dengan memanfaatkan bantuan teknologi.
“Mengaturnya tinggal diatur waktunya saja. Teknologi sudah canggih memungkinkan untuk belajar jarak jauh. Disiplin bagi waktu saja yang paling diutamakan,” ujar dia.