Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel) meningkatkan pemahaman publik menghadapi potensi bencana melalui Sosialisasi Komunikasi, Informasi dan Edukasi Rawan Bencana.
Kepala BPBD Sidrap Sudarmin melalui keterangannya di Makassar, Rabu, mengemukakan bahwa sosialisasi tersebut dalam rangka penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan pelayanan dasar dalam penanggulangan bencana.
"Kita memahami bahwa pemerintah daerah wajib menyiapkan pelayanan informasi bencana kepada warga," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Sudarmin melaporkan hasil kajian dan identifikasi yang dilakukan BPBD Kabupaten Sidrap bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin Makassar.
Dia mengatakan telah ditentukan 68 desa di Sidrap yang merupakan rawan bencana banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, kekeringan, kebakaran hutan/lahan, kebakaran pemukiman, dan gempa bumi.
Untuk itu, lanjut Sudarmin, BPBD Sidrap secara maraton akan melaksanakan sosialisasi komunikasi, informasi dan edukasi kawasan rawan bencana.
Ia berharap dukungan dari pemerintah desa untuk melaksanakan sosialisasi mitigasi dan pelatihan melalui dana desa.
Ia berharap dukungan dari pemerintah desa untuk melaksanakan sosialisasi mitigasi dan pelatihan melalui dana desa.
"Diharapkan melalui sosialisasi kita dapat lebih memahami berbagai ancaman, kerentanan serta meningkatkan kemampuan dalam menghadapi bencana," ujar Sudarmin.
BPBD Sidrap mengumpulkan peserta sosialisasi untuk memberikan pemahaman yang lebih baik menghadapi bencana dengan lebih efektif serta meningkatkan kemampuan dalam menghadapi ancaman atau dampak bencana.
Peserta berasal dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, pemerintah kecamatan, desa/kelurahan serta unsur lembaga kemasyarakatan. Kegiatan ini mengangkat subtema "Kajian Resiko Bencana".
Hadir sebagai pemateri, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sulsel Eddy Jaya Putra dan Kepala Pusat Studi Kebencanaan Universitas Hasanuddin, Ilham Alimuddin.
Sementara itu, Muhammad Iqbal, Kepala Biro Kesra menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya sosialisasi, mengingat Kabupaten Sidrap termasuk daerah dengan berbagai potensi kebencanaan yang mengintai.
“Sudah tepat BPBD Sidrap menyelenggarakan sosialisasi komunikasi, informasi dan edukasi kawasan rawan bencana,” tutur Iqbal.
Ia berharap para peserta yang hadir dapat memiliki kemandirian untuk beradaptasi dan bersiap siaga menghadapi ancaman bencana ketika terjadi bencana.
"Kita semua diharapkan mengetahui potensi bencana yang dapat terjadi, mempersiapkan penyelamatan diri serta dapat melakukan langkah-langkah antisipatif untuk mengurangi dampak, seperti penerapan satuan pendidikan aman bencana (SPAB) dan membentuk desa/kelurahan tangguh bencana (DESTANA)," ujarnya.
Materi sosialisasi meliputi informasi mengenai bencana, daerah rawan bencana, ancaman bencana, kerentanan, kapasitas masyarakat serta kebijakan pemerintah dalam penanggulangan bencana dan upaya pencegahan.