Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Karta Jayadi menyampaikan orasi ilmiah tentang upaya mewujudkan Indonesia Emas 2024 pada penamatan SMP-SMA Tahfizul Quran Darul Istiqamah tahun 2024 di Teater Pinisi UNM, Makassar, Rabu.
Dalam orasinya Prof Karta Jayadi menerangkan bahwa salah satu kunci utama menuju visi Indonesia Emas 2045 ialah melalui pendidikan karakter.
Dalam orasinya Prof Karta Jayadi menerangkan bahwa salah satu kunci utama menuju visi Indonesia Emas 2045 ialah melalui pendidikan karakter.
“Menuju Visi Indonesia Emas Indonesia Emas 2045 telah dicanangkan pemerintah, kuncinya adalah pembangunan sumber daya manusia. Itulah tantangan ke depan yang makin tidak mudah. Namun, dengan kita membangun karakter SDM, saya yakini kita bisa mencapainya," urainya.
Pendidikan harus mampu memperluas wawasan dan mengasah kecerdasan anak bangsa, namun yang tidak kalah penting adalah pendidikan karakter untuk membangun mentalitas, nilai budaya dan nilai kemanusiaan.
“Ketakwaan dan kecerdasan harus mampu seiring dalam pembangunan SDM, karena ketakwaan sebagai basis nilai,” lanjut Prof Karta Jayadi.
Untuk hal tersebut, menurut dia, dibutuhkan peran guru dalam menunjukkan wujud nyata dari pembelajaran yang memberdayakan.
Selain itu dibutuhkan pula peran penting pemerintah dan lembaga pendidikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mengakses pendidikan dengan mudah dan berkualitas.
“Tugas dan tanggung jawab ini semua ada di tangan kita, peran penting guru dalam proses pembelajaran serta hadirnya pendidikan yang berkualitas dan merata, orang miskin dan kaya bisa mengakses pendidikan dengan mudah dan berkualitas ini membutuhkan kerja sama kita bersama,” jelasnya.
Ia juga memberi motivasi kepada para siswa agar mempersiapkan diri dengan baik. Menurut dia saat ini menjadi penentu bagi para siswa untuk bisa menjadi generasi emas di 2045.
“Siapa yang ada di tahun 2045 ditentukan hari ini, mulai hari ini canangkan prestasi, jangan pernah bandingkan dengan orang di luar, tapi maksimalkan potensi diri, hari ini kita mulai," ujar dia.