Makassar (ANTARA) - Tim Pemeriksaan Kesehatan Hewan (Keswan) Kurban Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar, Sulawesi Selatan telah melakukan pemeriksaan 3.596 ekor ternak yang akan disembelih pada Idul Adha 2024.
"Untuk jumlah sudah 3.596 ternak yang telah diperiksa dan masih akan memanfaatkan waktu yang tersisa agar semua ternak yang akan dikurbankan bisa diperiksa kesehatannya," ujar Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar Evy Aprialti di Makassar, Jumat.
Beberapa bulan terakhir, pihaknya mengoptimalkan sosialisasi kepada pengurus masjid, BUMN, dan kelompok masyarakat yang akan melakukan penyembelihan hewan kurban.
Pemeriksaan ini mencakup pengecekan antemortem (fisik hewan sebelum penyembelihan) hingga postmortem (pemeriksaan setelah penyembelihan) guna memastikan kualitas dan kesehatan hewan kurban.
"Kami telah melakukan berbagai upaya edukasi untuk memastikan bahwa proses kurban dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," katanya.
Ia menyatakan 100 personel tim yang terdiri atas dokter hewan Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar dan mahasiswa kedokteran hewan turun ke setiap kecamatan untuk melaksanakan pemeriksaan antemortem.
"Pemeriksaan antemortem dilakukan untuk memastikan bahwa hewan yang akan dikurbankan memenuhi syarat kesehatan fisik yang layak untuk dikurbankan," katanya.
Dalam empat hari terakhir pemeriksaan antemortem, tim memeriksa 3.596 ekor hewan kurban, 2.986 ekor di antaranya dinyatakan layak untuk kurban, sedangkan 610 ekor tidak layak karena usia belum mencukupi atau memiliki cacat fisik.
"Kebanyakan hewan yang tidak layak adalah yang belum mencapai usia dua tahun, itu tidak sesuai syariat Islam, atau memiliki cacat fisik seperti mata katarak, telinga robek dan lainnya. Ketidaklayakan hewan tersebut bukan berarti hewan tersebut menderita penyakit yang dapat ditularkan kepada manusia." ujarnya.
Setelah diperiksa, hewan tersebut diberi kartu kontrol pemeriksaan untuk pengawasan pasca-pemotongan dan memberi keyakinan kepada masyarakat bahwa hewan telah lulus pemeriksaan sebelum penyembelihan.
Selain itu, instansi itu telah berjaga di titik-titik perbatasan Kota Makassar untuk pengawasan lalu lintas ternak, khususnya terkait dengan distribusi hewan kurban menjelang Idul Adha.
Pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan postmortem pada Idul Adha hingga selesai pemotongan seluruh hewan kurban di Kota Makassar.
"Postmortem dilakukan untuk memastikan bahwa proses penyembelihan telah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan prinsip-prinsip kebersihan dan kesehatan," katanya.
Ia mengatakan pemeriksaan postmortem untuk mengidentifikasi adanya penyakit yang mungkin tidak terdeteksi pada pemeriksaan antemortem. Hal ini penting untuk mencegah penyebaran penyakit yang berpotensi membahayakan kesehatan manusia.
"Dengan adanya pemeriksaan antemortem dan postmortem yang ketat ini, diharapkan dapat memberikan rasa aman, sehat, utuh, dan halal kepada masyarakat yang akan melaksanakan kurban, sehingga proses ibadah dapat berjalan dengan khusyuk dan aman dari penyakit," ucapnya.