Mamuju (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin melakukan pemantauan stok dan harga bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional di Kabupaten Majene untuk memastikan bahan pangan di daerah itu terkendali menjelang Idul Adha 1445 H.
"Pada H-2 atau dua hari sebelum Idul Adha, kami mengecek harga-harga komoditas di pasar tradisional di Kabupaten Majene dan saya pastikan harga pangan di Majene stabil," kata Bahtiar di Majene, Sabtu.
Begitu juga dengan stok bahan kebutuhan pokok, kata Bahtiar, tetap tersedia.
"Jadi walaupun kebutuhan masyarakat cenderung meningkat menjelang hari raya, tetapi kami pastikan stok bahan kebutuhan pokok di pasar-pasar tradisional di Sulbar, khususnya di Kabupaten Majene, tetap tersedia," ujar Bahtiar.
Pada kesempatan itu, Bahtiar kembali meminta agar akses masyarakat untuk mendapatkan bahan kebutuhan pokok dapat lebih ditingkatkan.
"Saya kembali mengingatkan agar kios mitra Bulog diperbanyak sehingga masyarakat yang ada di kecamatan bahkan sampai ke desa bisa terlayani. Jika ini dilakukan, maka saya yakin harga gula, minyak goreng, beras, hingga bawang terkendali," jelasnya.
Setelah mengunjungi pasar tradisional, Penjabat Gubernur kemudian melanjutkan menghadiri gerakan pangan murah (GPM) yang dipusatkan di pelataran Gedung Assamalewuang Kabupaten Majene.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulbar Abdul Waris Bestari yang turut mendampingi Penjabat Gubernur mengatakangerakan pangan murah yang dilaksanakan serentak di seluruh kabupaten itu sebagai upaya membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok menjelang Idul Adha.
Harga bahan kebutuhan pokok yang dijual pada gerakan pangan murah itu, kata Abdul Waris Bestari, di bawah harga pasaran.
Gerakan pangan murah itu tambahnya, dilaksanakan atas kerja sama pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, Bank Indonesia serta Perum Bulog.
"Komoditas yang dijual mulai beras, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai kecil, minyak goreng hingga tomat. Harganya lima hingga 10 persen di bawah harga di pasaran," terang Abdul Waris Bestari.
Sementara Lina Fitriani, salah seorang warga Kabupaten Majene menyampaikan, gerakan pangan murah yang dilaksanakan itu sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok menjelang Idul Adha.
"Ini sangat membantu kami sebab harganya lebih murah dibanding di pasar. Jadi lumayan hemat, apalagi menjelang lebaran. Kami berharap kegiatan seperti ini ini rutin dilaksanakan," ujar Lina.
Warga lainnya, Ismail menyampaikan, komoditas yang dijual pada pelaksanaan gerakan pangan murah itu memang sangat dibutuhkan masyarakat menjelang hari raya.
"Kebutuhan masyarakat seperti telur, minyak, gula, cabai hingga bawang semuanya tersedia dan harganya juga sangat murah. Jadi kami menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Sulbar dan Pemkab Majene yang telah membantu masyarakat melalui kegiatan seperti ini," kata Ismail.