Makassar (ANTARA) - Yayasan Konservasi Laut (YKLI) Indonesia bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Selatan dan DKP Kota Makassar mendorong penguatan konservasi guna menyelamatkan gurita dan terumbu karang di pulau terdepan.
"Lembaga non pemerintah seperti YKL Indonesia bersama pemerintah daerah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan setempat terus melakukan penguatan masyarakat untuk penyelamatan biota laut yang dilindungi seperti gurita, penyu hingga terumbu karang," kata Kepala DKP Sulsel Muhammad Ilyas di sela Seminar Nasional tentang konservasi di Makassar, Sulsel, Selasa.
Dia mengatakan persoalan kemaritiman cukup kompleks sehingga penanganannya juga harus dilakukan secara kolaboratif dan melibatkan masyarakat setempat.
Salah satu upaya tersebut telah dilakukan di pulau terdepan Kota Makassar di Pulau Lanjukan dan Langkai yang 3 tahun terakhir menjadi wilayah dampingan YKL Indonesia bersama Pemerintah Kota Makassar dan DKP Sulsel.
Menurut dia, penerapan sistem buka tutup menangkap gurita yang dilakukan dengan sistem 3 bulan ditutup untuk penangkapan dan 3 bulan berikutnya baru dapat di manfaatkan telah disepakati oleh Forum Pasibuntuluki dari dua pulau tersebut
Hal tersebut dibenarkan Direktur Eksekutif YKL Indonesia Nirwan Dessibali.
Dia mengatakan sebelum melakukan penerapan sistem buka tutup penangkapan gurita, terlebih dahulu diajak untuk melakukan studi tiru di Wakatobi khususnya di masyarakat adat yang sudah menerapkan sistem buka tutup itu.
"Program pendampingan ini bekerja sama dengan Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia (Burung Indonesia) dan telah YKL Indonesia - DKP Sulsel dorong penguatan konservasi selamatkan gurita dilakukan dalam tiga tahun terakhir," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: YKL Indonesia dan DKP Sulsel kuatkan konservasi guna selamatkan gurita