Wali Kota Makassar berharap Jepang bantu wujudkan kota rendah karbon
Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Moh Ramdhan Pomanto mengharapkan Kota Maniwa di Jepang dapat bekerja sama dengan Pemerintah Kota Makassar dalam mewujudkan kota rendah karbon.
"Kami tentu ingin kedua kota bisa berbagi pengalaman dan berkolaborasi untuk mewujudkan kota rendah karbon," ujarnya saat menerima tim Maniwa Jepang di Makassar, Rabu.
Danny - sapaan akrab Ramdhan Pomanto mengatakan bahwa Makassar sudah menyatakan dan mengampanyekan diri menjadi salah satu kota di Indonesia dengan program Kota Rendah Karbon.
Saat ini pihaknya sudah mempunyai berbagai program untuk mengurangi emisinya, seperti membuat kebijakan pemasangan panel surya (solar cell) di sekolah-sekolah, puskesmas juga gedung pemerintahan.
Tidak hanya dekarbonisasi, pihaknya juga telah membuat oksigenasi sehingga membantu menambah kadar oksigen di udara serta program lorong wisata yang merupakan sel kota yang harus mendapat perhatian.
“Kenapa lorong, karena lorong itu adalah sel kota dan sel penting untuk menentukan kesehatan kota,” katanya.
Dia berpendapat dalam membangun sebuah kota sangat dibutuhkan public engagement, bagaimana masyarakat terlibat langsung di dalam membangun kotanya, sehingga di dalam program Lorong Wisata terdapat 21 konten untuk memperbaiki kehidupan masyarakat lorong.
Mulai food security, inflation control, circular economy, city farming, city garden, social mitigasi, destinasi wisata baru, hingga pengembangan UMKM.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wali Kota Makassar harap Jepang bantu wujudkan kota rendah karbon
"Kami tentu ingin kedua kota bisa berbagi pengalaman dan berkolaborasi untuk mewujudkan kota rendah karbon," ujarnya saat menerima tim Maniwa Jepang di Makassar, Rabu.
Danny - sapaan akrab Ramdhan Pomanto mengatakan bahwa Makassar sudah menyatakan dan mengampanyekan diri menjadi salah satu kota di Indonesia dengan program Kota Rendah Karbon.
Saat ini pihaknya sudah mempunyai berbagai program untuk mengurangi emisinya, seperti membuat kebijakan pemasangan panel surya (solar cell) di sekolah-sekolah, puskesmas juga gedung pemerintahan.
Tidak hanya dekarbonisasi, pihaknya juga telah membuat oksigenasi sehingga membantu menambah kadar oksigen di udara serta program lorong wisata yang merupakan sel kota yang harus mendapat perhatian.
“Kenapa lorong, karena lorong itu adalah sel kota dan sel penting untuk menentukan kesehatan kota,” katanya.
Dia berpendapat dalam membangun sebuah kota sangat dibutuhkan public engagement, bagaimana masyarakat terlibat langsung di dalam membangun kotanya, sehingga di dalam program Lorong Wisata terdapat 21 konten untuk memperbaiki kehidupan masyarakat lorong.
Mulai food security, inflation control, circular economy, city farming, city garden, social mitigasi, destinasi wisata baru, hingga pengembangan UMKM.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wali Kota Makassar harap Jepang bantu wujudkan kota rendah karbon