Pemprov Sulbar terima bantuan kambing etawa dari Kementan
Mamuju (ANTARA) - Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Sulawesi Barat menerima bantuan 10 ekor kambing Peranakan Etawa (PE) dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.
Kepala Dinas TPHP Sulbar Syamsul Maarif di Mamuju, Selasa, menyampaikan terima kasih kepada Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan atas bantuan kambing PE tersebut.
"Kami atas nama Pemerintah Provinsi Sulbar menyampaikan terima kasih kepada Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan yang telah memberikan bantuan kambing PE tersebut," kata Syamsul Maarif.
Bantuan itu, kata Syamsul Maarif, diharapkan tidak hanya meningkatkan jumlah populasi kambing unggul di wilayah Sulbar, khususnya di Kabupaten Mamuju, tetapi juga menjadi langkah awal dalam mengembangkan industri peternakan lokal yang lebih produktif dan berkelanjutan.
Bantuan tersebut lanjut Syamsul Maarif, akan digunakan sebagai bibit untuk pengembangan peternakan kambing PE di Sulbar.
"Bibit merupakan salah satu faktor yang menentukan dan mempunyai nilai strategis dalam upaya pengembangan ternak ruminansia, di antaranya kambing PE. Hal tersebut terkait dengan peningkatan populasi dan produktivitas ternak ruminansia," terang Syamsul Maarif.
Sementara Kepala UPTD BPHMT dan IB Sulbar Nurdin menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam pemberian bantuan kambing PE tersebut.
Bantuan kambing PE dari Kementan itu, kata Nurdin, diserahkan melalui Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Pelaihari, Kalimantan Selatan.
"Bantuan ini merupakan bagian dari program peningkatan populasi bibit ternak unggul," ujar Nurdin.
Bantuan kambing PE tersebut terdiri atas sembilan ekor betina dan satu ekor jantan.
Kambing-kambing tersebut diberangkatkan dari Pelaihari menuju Instalasi Karantina Hewan di Batulicin Kalimantan Selatan, untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh selama dua hari.
"Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa kambing-kambing tersebut bebas dari penyakit dan layak untuk dikembangbiakkan di daerah tujuan," ujarnya.
Nurdin menyatakan, pihaknya berkomitmen untuk menjaga dan merawat ternak tersebut dengan baik agar dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.
"Kami berharap bantuan ini dapat berkembang dan menjadi salah satu peningkatan pendapatan asli daerah," kata Nurdin.
Kepala Dinas TPHP Sulbar Syamsul Maarif di Mamuju, Selasa, menyampaikan terima kasih kepada Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan atas bantuan kambing PE tersebut.
"Kami atas nama Pemerintah Provinsi Sulbar menyampaikan terima kasih kepada Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan yang telah memberikan bantuan kambing PE tersebut," kata Syamsul Maarif.
Bantuan itu, kata Syamsul Maarif, diharapkan tidak hanya meningkatkan jumlah populasi kambing unggul di wilayah Sulbar, khususnya di Kabupaten Mamuju, tetapi juga menjadi langkah awal dalam mengembangkan industri peternakan lokal yang lebih produktif dan berkelanjutan.
Bantuan tersebut lanjut Syamsul Maarif, akan digunakan sebagai bibit untuk pengembangan peternakan kambing PE di Sulbar.
"Bibit merupakan salah satu faktor yang menentukan dan mempunyai nilai strategis dalam upaya pengembangan ternak ruminansia, di antaranya kambing PE. Hal tersebut terkait dengan peningkatan populasi dan produktivitas ternak ruminansia," terang Syamsul Maarif.
Sementara Kepala UPTD BPHMT dan IB Sulbar Nurdin menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam pemberian bantuan kambing PE tersebut.
Bantuan kambing PE dari Kementan itu, kata Nurdin, diserahkan melalui Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Pelaihari, Kalimantan Selatan.
"Bantuan ini merupakan bagian dari program peningkatan populasi bibit ternak unggul," ujar Nurdin.
Bantuan kambing PE tersebut terdiri atas sembilan ekor betina dan satu ekor jantan.
Kambing-kambing tersebut diberangkatkan dari Pelaihari menuju Instalasi Karantina Hewan di Batulicin Kalimantan Selatan, untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh selama dua hari.
"Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa kambing-kambing tersebut bebas dari penyakit dan layak untuk dikembangbiakkan di daerah tujuan," ujarnya.
Nurdin menyatakan, pihaknya berkomitmen untuk menjaga dan merawat ternak tersebut dengan baik agar dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.
"Kami berharap bantuan ini dapat berkembang dan menjadi salah satu peningkatan pendapatan asli daerah," kata Nurdin.