Mamuju (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat memperkuat upaya penanganan stunting melalui program "Ma'silambi" atau merdeka dari ancaman stunting baru kolaborasi dengan mitra berbasis aksi.
"Kami terus berupaya memperkuat penanganan stunting di Kabupaten Mamasa melalui program Ma'silambi," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar drg Asran Masdy, di Mamasa, Senin.
Kata Ma’silambi sendiri berasal dari bahasa Mamasa yang berarti bertemu yang menggambarkan semangat kolaboratif dalam program ini.
Program Ma'silambi, kata Asran Masdy, merupakan inisiatif kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintahan desa, aparat keamanan, tokoh masyarakat, hingga organisasi lokal, guna menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak dan pencegahan stunting.
Program tersebut telah diimplementasikan di Desa Balla Satanetean, Kecamatan Balla, Kabupaten Mamasa, dan kini memasuki tahun ketiga.
Ia menegaskan bahwa program Ma'silambi bertujuan membangun kolaborasi antara berbagai mitra berbasis aksi nyata dalam upaya penanganan stunting.
"Ini merupakan tahun ketiga implementasi Ma'silambi di Desa Balla Satanetean dan fokus utama kami adalah memastikan keberlanjutan kerja sama yang kuat dengan berbagai pihak terkait, agar penanganan stunting dapat dilakukan secara lebih efektif dan menyeluruh," jelasnya.
Ia berharap dengan adanya sinergi lintas sektor yang terus diperkuat, angka stunting di Desa Balla Satanetean dan wilayah sekitar dapat terus menurun, sehingga generasi yang akan datang tumbuh lebih sehat dan cerdas.
"Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti nyata komitmen Dinas Kesehatan Sulbar dalam mendukung program nasional penurunan angka stunting melalui pendekatan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat," terang Asran Masdy.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar menyerahkan lima paket alat timbang untuk mendukung kegiatan posyandu di Desa Balla Satanetean.
Asran Masdy menyampaikan bahwa penyerahan alat timbang merupakan salah satu langkah konkret dalam mendukung kesehatan ibu dan anak serta penanganan stunting di wilayah tersebut.
"Paket alat timbang yang kami serahkan ini akan membantu posyandu dalam memantau tumbuh kembang anak secara lebih akurat, sehingga intervensi penanganan stunting bisa dilakukan lebih cepat dan tepat," jelasnya.