Manado (ANTARA Sulsel) - Pegadaian Manado menargetkan omset tahun 2014 sebesar Rp2,5 triliun di seluruh wilayah kerja Indonesia Timur.
"Kami optimistis omset yang ditargetkan ini akan tercapai," kata Kepala Pegadaian Wilayah Manado Marshall Aritonang di Manado, Selasa.
Optimistis akan tercapai karena lima area pegadaian Wilayah Manado meliputi Sulawesi Utara (Sulut), Palu, Gorontalo, Maluku Utara dan Papua terjadi pertumbuhan cukup baik.
"Sampai saat ini realisasi belum sampai 50 persen, namun kami optimis akan tercapai karena biasanya akan meningkat pada semester kedua," kata Marshall.
Diperkirakan terjadi pertumbuhan paling signifikan di Provinsi Sulut dan Papua, yang nantinya memberi sumbangsih terhadap pendapatan Pegadaian.
Pada semester kedua, kata Marshall, banyak kegiatan keagamaan seperti Lebaran, pengucapan syukur Minahasa, liburan sekolah serta di akhir tahun ada perayaan Natal dan Tahun baru.
"Biasanya kegiatan keagamaan Natal, peningkatan yang cukup signifikan di Sulut, Maluku dan Papua," katanya.
Marshall mengatakan Pegadaian punya visi menjadi penggerak masa depan, terutama di bisnis usaha emas dimana sekitar 90 persen pelanggan menggadaikan barang dalam bentuk emas, yang masih menjadi bisnis utama di Pegadaian.
"Nilai aset yang mereka kelola bisa bertahan. Dengan menggadaikan barang berharga, mereka bisa membuka usaha, seperti toko dan warung. Kami terus mengedukasi masyarakat untuk mengelola nilai gadai mereka," katanya.
Tak hanya emas, Pegadaian juga mengembangkan barang-barang jaminan lainnya termasuk pembiayaan dengan jaminan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). Yuniardi