Pj Gubernur Sulsel serahkan penghargaan pada peringatan HKN ke-60
Makassar (ANTARA) -
Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Zudan Arif Fakrulloh menyerahkan sejumlah penghargaan dengan berbagai kategori pada momen Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 di Makassar, Jumat.
Penghargaan itu diberikan kepada sejumlah instansi dengan masing-masing kategori yakni Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar sebagai kategori terbaik dalam penyelenggaraan kesehatan haji, UPT RSUD Haji Makassar sebagai kategori terbaik nasional top inovasi pelayanan publik kelompok replikasi tahun 2024, dan RSUP Dr Tadjuddin Chalid sebagai kategori terbaik dalam implementasi KRIS, kategori rumah sakit pemerintah.
Dalam sambutan tertulis Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin yang dibacakan oleh Pj Gubernur Sulsel disampaikan beberapa poin penting terkait target Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2024-2045.
"Syarat utama kita bisa mencapai target di 2045, tepat 100 tahun usia bangsa kita, adalah manusia Indonesia yang sehat dan cerdas," ujar Menkes.
Adapun beberapa target RPJPN 2024-2045 meliputi pendapatan perkapita setara negara maju, kemiskinan menuju nol persen, kepemimpinan dan pengaruh dunia internasional meningkat, daya saing SDM meningkat, dan intensitas gas rumah kaca menurun menuju zero emission.
"Hal ini tidak akan bisa tercapai tanpa gandeng tangan dari semua pemangku kepentingan," lanjutnya.
Adapun tema HKN ke-60 yakni "Gerak Bersama, Sehat Bersama". Menurut Zudan, hak itu mutlak harus menjadi semangat bersama.
Sementara Pjs Wali Kota Makassar Andi Arwin Azis dalam kesempatan yang sama menyampaikan momen ini menjadi momen terbaik untuk meningkatkan pelayanan masyarakat, agar indikator derajat kesehatan masyarakat terpenuhi.
Selain itu,Andi Arwin Azis memberikan apresiasi terhadap penghargaan yang diterima DinkesKota Makassar kategori terbaik dalam penyelenggaraan kesehatan haji.
"Ini membuktikan Dinkes Kota Makassar telah menunjukkan kinerja yang baik. Dan yang menjadi tantangan selanjutnya terkait prevalensi stunting, yang diharapkan Dinkes bersama stakeholder lainnya mampu menekan angka prevalensi stunting," ujarnya.