Palu (ANTARA Sulsel) - Wakil Bupati Sigi Livingstone Sango meminta masyarakat di daerah itu untuk memelihara keberadaan flora dan fauna di kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL).
"TNLL merupakan aset Sulteng. Bahkan paru-paru dunia yang perlu dijaga dari berbagai gangguan," katanya ketika meresmikan Dusun Marena menjadi desa definitif di Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Selasa.
Ia mengatakan jika hutan rusak maka berbagai bencana sewaktu-waktu bisa terjadi.
Jika terjadi bencana, katanya, maka yang rugi adalah pemerintah dan masyarakat, termasuk masyarakat di Desa Marena.
Oleh karena permukiman masyarakat Desa Marena berbatasan langsung dengan kawasan taman nasional itu, katanya, hal tersebut rawan terjadinya berbagai pelanggaran dalam kawasan.
"Bisa berupa perambahan, pencurian hasil-hasil hutan, dan juga kebakaran hutan," katanya
Karena itu, katanya, masyarakat sekitar harus menjaga agar kawasan taman nasional tetap terpelihara dengan baik.
"Saya minta jangan sekali-kali masuk kawasan taman nasional dan mengambil atau menebang pohon, termasuk untuk kebutuhan bahan bangunan," katanya.
Jika terbukti ada masyarakat yang berani membuka kebun atau menebang pohon, meski hanya untuk bahan pembangunan rumah, katnaya, mereka bisa berhadapan dengan hukum.
Livingstone mengatakan jumlah desa di sekitar taman nasional cukup banyak dan rawan berbagai gangguan hutan.
Ia juga mengatakan bahwa Kabupaten Sigi saat ini sudah menjadi "Kabupaten Konservasi".
Oleh karena itu, katanya, sebagai "Kabupaten Konservasi", tentu masyarakat di daerah itu perlu tetap menjaga dan mengamankan kawasan hutan.
Kepala Bidang Teknik Konservari Balai Besar TNLL Ahmad Yani mengatakan Desa Marena termasuk salah satu dari dua desa yang beberapa tahun ini menjadi desa binaan. Satu desa lainnya, adalah Desa Bunga, Kecamatan Palolo.
Ia mengatakan dua desa itu menjadi percontohan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar taman nasional tersebut.
Ia mencontohkan di Desa Marena telah dibentuk satu kelompok yang semuanya adalah perempuan melalui program pemberdayaan dengan mengembangkan berbagai jenis usaha yang kelak dapat meningkatkan penghasilan keluarga.
Usaha dimaksud, antara lain pembuatan keripik singkong, peternakan itik, perajin dari bahan baku bambu, dan pertanian meliputi budi daya jagung, cabai, kacang tanah, dan tomat.
Di Desa Bunga dibentuk satu kelompok binaan yang semua anggotanya adalah laki-laki dengan jenis usaha kolaborasi antara pengembangan tanaman pertanian, perkebunan, dan kehutanan.
Ia mengharapkan peningkatan ekonomi masyarakat, juga merupakan salah satu upaya untuk mengamankan kawasan taman nasional dari berbagai gangguan perusakan hutan. M.H. Atmoko
Berita Terkait
MA terima kasasi KPK anulir vonis bebas Bupati Mimika Eltinus Omaleng
Kamis, 25 April 2024 14:55 Wib
Bupati Mamuju optimistis produksi padi meningkat
Rabu, 24 April 2024 21:42 Wib
Bupati optimistis Kerukunan Keluarga Bulukumba bisa menarik investor
Selasa, 23 April 2024 6:38 Wib
Bupati Gowa melepas 642 calon haji saat bimbingan manasik
Senin, 22 April 2024 22:57 Wib
Bupati Lutim ajak jaga kelestarian alam pada momentum Hari Bumi
Senin, 22 April 2024 18:23 Wib
Pj Bupati Luwu pantau harga bahan pokok di Pasar Sentral Belopa
Senin, 22 April 2024 1:18 Wib
Pj Bupati Bone: HJB ke-694 refleksi kekayaan budaya spirit membangun
Sabtu, 20 April 2024 18:10 Wib
Gerindra dan Nasdem bahas koalisi Pilkada 2024 di Sulsel
Kamis, 18 April 2024 23:37 Wib