Makassar (ANTARA) - Musibah tanah longsor yang terjadi di Dusun Bonto, Desa Kompang, Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan memicu terhambatnya arus lalu lintas di Kecamatan Sinjai Tengah dan Sinjai Barat karena separuh badan jalan amblas sedalam lima meter.
"Longsor terjadi karena curah hujan tinggi dan menyebabkan saluran air di bawah jalan tergerus sejak dua malam lalu," kata Analis Kebencanaan BPBD Kabupaten Sinjai, A Octav Amier, saat dikonfirmasi dari Makassar, Rabu.
Menurut dia, curah hujan tinggi mendorong air meresap ke tanah dan mengurangi stabilitas jalan hingga amblas dan longsor. Akibatnya, badan jalan sepanjang lima meter dengan lebar tiga meter dan kedalaman lima meter amblas.
Berkaitan dengan hal tersebut, ia mengimbau masyarakat tetap siaga menghadapi curah hujan ekstrem. Termasuk bagi warga yang melintas di jalan tersebut dimohon untuk lebih berhati-hati.
Pihak BPBD Sinjai telah berkoordinasi dengan Satgas FPRB Desa Kompang dan memasang tanda peringatan. Termasuk meminta mewaspadai jalur rawan lainnya yang terdapat di Desa Gantarang dan Desa Botolempangan.
Sementara itu, warga Sinjai Tengah, Hamzah yang setiap hari melalui jalan yang kini sebagian amblas terpaksa mencari jalur alternatif meski diakui harus memutar lebih jauh.
"Belum berani lewat jalur itu, karena khawatir masih akan ada longsor susulan, karena masih kerap turun hujan," katanya.
Menurut dia, lebih baik menempuh perjalanan yang lebih jauh ke tempat kerja, daripada memilih jarak yang dekat tapi berisiko.