Makassar (ANTARA) - Salah satu perusahaan Jepang, Nihon Suido Consultants, menawarkan sistem manajemen banjir berdasarkan waktu nyata dengan Blitz Geographic Information System (GIS) untuk mengatasi dan mencegah banjir di Makassar.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin di Makassar, Rabu, menyambut baik tawaran dari perusahaan Jepang tersebut. "Kami terbuka terhadap inovasi yang terbukti berhasil di negara lain, apalagi jika bisa memperkuat kapasitas pemerintah kota dalam mengantisipasi banjir secara terpadu," ujarnya.
Munafri Arifuddin menilai upaya modernisasi sistem pemantauan banjir menjadi salah satu kebutuhan mendesak.
Apalagi, seiring tantangan perubahan iklim yang berdampak pada peningkatan intensitas hujan ekstrem di wilayah Makassar.
"Sistem ini akan kita pelajari lebih detail, termasuk kemungkinan dukungan kesiapan infrastrukturnya," katanya.
Ia berharap pertemuan dengan pihak Jepang itu menjadi langkah maju dalam transformasi pengelolaan risiko banjir di Kota Makassar demi mewujudkan kota yang lebih tangguh, aman, dan nyaman bagi masyarakat.
Munafri menegaskan komitmen Pemerintah Kota Makassar dalam mengatasi persoalan banjir yang selama ini kerap terjadi di beberapa titik rawan genangan.
Menurutnya, persoalan banjir di Makassar umumnya bersifat musiman, namun tetap menjadi perhatian serius pemerintah.
"Masalah banjir ini memang berkaitan dengan faktor musiman, terutama saat curah hujan tinggi. Tapi, kami tidak tinggal diam," ujarnya.
Perwakilan Nihon Suido Consultants, Mr Voukushi memaparkan secara detail teknologi Blitz GIS, yang dirancang khusus untuk mendeteksi dan memantau kondisi banjir secara nyata menggunakan teknologi GIS.
"Sistem Blitz GIS adalah proyek komprehensif untuk membantu agar bebas dari banjir di masa mendatang," katanya.
Ia menyatakan sistem serupa telah sukses diterapkan di beberapa kota di Jepang dan Filipina, dan kini ditawarkan sebagai solusi strategis bagi Makassar agar lebih tangguh menghadapi risiko banjir.

