Makassar (ANTARA) - Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten (KPAK) Bulukumba, Sulawesi Selatan, mengungkapkan berdasarkan data per Juni 2025 tercatat 236 orang sedang menjalani pengobatan dengan obat antiretroviral (ARV) dampak terinfeksi HIV.
"Data ini baik di rumah sakit maupun di puskesmas. Angka ini baru yang ketahuan atau secara sadar melakukan pengobatan," kata Kepala Sekretariat KPAK Bulukumba Harni Ekayanti Ishak melalui siaran pers diterima di Makassar, Sabtu.
Ia mengungkapkan kasus HIV AIDS di Bulukumba ibarat gunung es yang kelihatan baru di permukaan padahal kemungkinan besar sudah banyak menyebar di tengah masyarakat.
Dari 236 orang tersebut, kata dia, terdiri atas laki laki 189 orang dan perempuan 47 orang. Faktor risiko didominasi karena hubungan lelaki seks lelaki (LSL) 115 orang.
Pelanggan wanita pekerja seks 48 orang, waria 14 orang, penasun delapan orang, pasangan yang berisiko tinggi 18 orang dan anak empat orang.
Berdasarkan data tersebut, kata dia, kondisi ini memprihatinkan utamanya bagi hubungan LSL. Oleh karena perilaku LSL tidak konsisten dan bisa ganti-ganti pasangan maka potensi penularan dapat meluas menginfeksi orang lain.
Dalam merespons hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Bulukumba telah menggelar rapat koordinasi program pencegahan HIV AIDS untuk mitra kerja KPAK Bulukumba bersama OPD dan pemangku kepentingan terkait dipimpin Wakil Bupati Bulukumba Edy Manaf sekaligus selaku offiicio Ketua KPAK Bulukumba, di ruang kerjanya.
Pertemuan tersebut membahas antisipasi penyebarannya melalui upaya pencegahan HIV AIDS untuk menyamakan persepsi, memperkuat komitmen, serta menyusun langkah strategis pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS secara terintegrasi dan berkelanjutan.
Selain itu, mengidentifikasi peran dan kontribusi masing-masing instansi dalam program pencegahan HIV AIDS, termasuk menguatkan jejaring kerja antar-instansi dan lembaga terkait.

