Makassar (ANTARA Sulsel) - Dewan Pimpinan Daerah I Partai Golkar Sulawesi Selatan akan menggelar rapat pleno dengan seluruh DPD II untuk menyolidkan suara sebelum Musyawarah Nasional Partai Golkar di Kota Bandung, Jawa Barat, 30 November hingga 4 Desember 2014.
"Pekan depan kita akan menggelar rapat pleno. Ini untuk memastikan delegasi Sulsel nantinya mendukung siapa akan dibahas dalam rapat pleno diperluas," ujar Wakil Ketua DPD I Golkar Sulsel HM Roem, Kamis.
Ia mengatakan, Partai Golkar Sulsel memberikan ruang kepada para pengurusnya untuk berimprovisasi dalam berkomunikasi dengan kandidat Ketua umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar mendatang.
Bahkan, kata Ketua DPRD Sulawesi Selatan dua periode itu, semua kader tidak akan dibatasi untuk bertemu atau menjadi tim sukses salah satu kandidat ketua.
"Tapi untuk memastikan delegasi Sulsel nantinya mendukung siapa akan dibahas dalam rapat pleno. Rapat pleno diperluas akan ditanya kamu maunya apa dan akan memilih siapa. Ini agar utusan Sulsel solid di Munas," katanya.
Sebelumnya, ramai diberitakan jika Munas Partai Golkar yang akan dilaksanakan di penghujung tahun ini akan menjadi ajang jual-beli "suara" antara kandidat.
Berdasarkan informasi terungkap bila setiap Munas, pemilik suara akan menerima sejumlah dana yang sangat banyak dan pemberian dana berasal dari tim pemenangan calon ketua umum.
Harga satu suara untuk memilih Ketua umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar pada Musyawarah Nasional (Munas) IX 2015 mendatang itu bervariatif mulai dari Rp500 juta hingga melebihi Rp700 juta.
Angka Rp500 juta diambil dari asumsi harga satu suara saat Munas VIII di Riau 2009 lalu yakni Rp500 hingga Rp600 juta, dimana dua kubu yang bertarung antara Aburizal Bakrie (ARB) dan Surya Paloh yang akhirnya dimenangkan oleh ARB.
"Jadi yang mau jadi Ketua Umum DPP Golkar memang harus memiliki kekuatan finansial yang sangat besar. Sebab dana yang akan beredar di arena Munas Golkar sangat besar," katanya.
Mantan Ketua Komisi A DPRD Sulsel ini juga menjelaskan bila satu DPD II atau DPD I dapat saja meraih dana yang lebih banyak bila mencoba bermain di sejumlah calon yang akan maju.
"Mereka bisa saja membagi diri, ada yang bergabung dengan calon A, B, C dan seterusnya. Padahal suaranya di Munas hanya satu yang masuk bilik untuk memilih yakni Ketua DPD. Jadi memungkinkan ada DPD yang mendapat Rp1 miliar lebih tergantung bagaimana mereka bermain," jelasnya.
Sejumlah kader Golkar yang digadang-gadang akan maju dalam Munas IX itu, diantaranya petahana Aburizal Bakrie (ARB), MS Hidayat, Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Mahyuddin, Airlangga Hartarto dan Agus Gumiwang Kartasasmita. S Muryono
Berita Terkait
Kemenag Sulsel jelaskan sumber pembiayaan ibadah haji kepada JCH
Kamis, 2 Mei 2024 5:53 Wib
Aktivis difabel: Pekerja difabel terus dibayangi PHK sepihak
Rabu, 1 Mei 2024 21:52 Wib
Kemenkumham Sulsel monitoring layanan pengaduan di Lapas Makassar
Rabu, 1 Mei 2024 20:35 Wib
Polda Sulsel tangkap oknum ASN Jeneponto diduga jual Sabu
Rabu, 1 Mei 2024 20:06 Wib
Pj Ketua PKK Sulsel serahkan sejumlah bantuan pada HUT ke-161 Jeneponto
Rabu, 1 Mei 2024 20:03 Wib
Perkemi Sulsel sarankan pengurangan atlet untuk PON XXI Aceh-Sumut
Rabu, 1 Mei 2024 19:10 Wib
Kejati Sulsel ajak santri Ponpres DDI Abrad Makassar jauhi narkoba
Rabu, 1 Mei 2024 19:09 Wib
KONI Sulsel berharap anggaran operasional untuk PON XXI segera cair
Rabu, 1 Mei 2024 18:50 Wib