Pangkep (ANTARA) - Sekolah Perempuan yang diinisiasi warga pesisir dan kepulauan di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan bersama Yayasan Kajian Pemberdayaan Masyarakat (YKPM) mengkampanyekan mitigasi bencana menghadapi dampak perubahan iklim.
"Kampanye tentang mitigasi bencana ini dilakukan baik secara tatap muka melalui sekolah perempuan maupun lewat siaran Radio Komunitas "Si Porennu" 8di Pulau Sabutung, Kecamatan Liukang Tupabiring Utara," kata Ketua Sekolah Perempuan (Muda) Fitri di Pulau Sabutung, Pangkep, Minggu.
Dia mengatakan, pada pertemuan berkala Sekolah Perempuan turut disosialisasikan peran perempuan untuk mengantisipasi bencana yang diakibatkan kondisi cuaca ekstrem akibat adanya perubahan iklim.
Hal tersebut mengingat peran perempuan yang berfungsi sebagai kepala keluarga saat suami melaut, sehingga keputusan tertinggi dan pengambilan kebijakan berada di tangan seorang ibu.
"Misalnya saat air pasang bersamaan dengan derasnya air hujan turun, maka gelombang akan tinggi yang dipicu oleh angin kencang dan naiknya permukaan air laut," katanya.
Saat itu, lanjut dia, perempuan nelayan harus tahu cara menyelamatkan keluarganya dari banjir dan sebagainya.
Sementara itu, Nurhayati selaku Divisi Advokasi dan Pengorganisasian YKPM mengatakan, dalam pendampingan warga di pulau tersebut selalu ditekankan penguatan kapasitas perempuan agar dapat lebih berdaya.
"Kami berusaha membangun kesadaran para perempuan pulau agar bisa berdaya, baik dari sisi kesetaraan gender, lingkungan sosial hingga politik," katanya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Pangkep Nurliah Sanusi mengatakan, pihaknya bersama mitra terus mendorong penguatan pemberdayaan perempuan, baik dari segi sosial, ekonomi hingga hukum.
Hal tersebut dimaksudkan agar perempuan dapat mandiri dan memiliki peran setara dengan laki-laki tanpa meninggalkan kodratnya sebagai seorang perempuan.
Dengan demikian, lanjut dia, perempuan juga harus mampu melindungi diri dengan kemampuannya beradaptasi ataupun mengantisipasi kondisi di sekitarnya, misalnya bencana alam atau bencana sosial.


