Makassar (ANTARA) - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Wamen Diktisaintek) Stella Christie menjelaskan dukungan terhadap mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) merupakan bagian dari agenda strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi untuk mengurangi kesenjangan akses pendidikan.
“Kami akan mencari solusi berkelanjutan, karena kondisi sosial ekonomi mahasiswa berpengaruh langsung terhadap kualitas belajar mereka," kata Wamen Stella saat mengunjungi kediaman salah satu mahasiswa penerima Beasiswa KIPK Unhas di Pettarani, Makassar, Kamis.
Ia menambahkan, dukungan seperti ini adalah bentuk investasi jangka panjang bagi peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia.
Wamen Stella juga mendorong mahasiswa untuk aktif menggali potensi dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan akademik di kampus.
“Selama kuliah, banyak sekali kesempatan yang bisa dimanfaatkan. Mahasiswa harus cermat melihat peluang dan berani mengambil peran. Unhas menyediakan banyak ruang untuk tumbuh dan berkembang,” ujar Stella.
Sementara Rektor Unhas Prof Dr Jamaluddin Jompa menegaskan komitmen universitas itu untuk memastikan tidak ada mahasiswa yang terhambat melanjutkan pendidikan karena kendala finansial.
“Pastinya kami harus membantu untuk mencari beasiswa. Tidak ada alasan untuk tidak kuliah di Unhas. Kami akan selalu membantu,” ujarnya saat mendampingi Wamen.
Unhas tidak hanya berupaya memberikan akses pendidikan melalui program beasiswa, tetapi juga menyiapkan berbagai inisiatif untuk mendukung keberlanjutan studi mahasiswa.
“Kita akan siapkan peluang pekerjaan bagi mahasiswa penerima KIP Unhas, sehingga mereka dapat memperoleh tambahan penghasilan dan tetap fokus menyelesaikan studi,” tambah Rektor Unhas.
Di akhir kesempatan, Prof Stella menyerahkan satu unit laptop, sementara Rektor Unhas Prof JJ memberikan iPad untuk menunjang aktivitas akademik mahasiswa penerima KIPK tersebut.
Momen haru mewarnai akhir kunjungan ketika Susan, mahasiswa penerima KIPK, memimpin doa dengan suara bergetar.
“Saya sangat bersyukur dan terharu. Ini menjadi semangat besar bagi saya untuk terus belajar dan tidak menyerah,” ungkap Susan dengan mata berkaca-kaca.

