Mamuju (ANTARA Sulbar) - Ketua Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (BP-OKK DPP-PD) Pramono Edhie Wibowo merasa bangga melihat solidaritas kader Demokrat yang ada di Provinsi Sulawesi Barat.
Hal ini dipertegas Pramono Edhie Wibowo saat menutup kegiatan Musyawarah Daerah (Musda) dan Musyawarah Cabang (Muscab) ke-III Partai Demokrat Sulawesi Barat yang resmi ditutup, Minggu.
Menurut dia, kader-kader Demokrat yang ada di provinsi ke 33 ini sangat solid sehingga tak heran jika partai berlambang bintang Mercy ini memenangkan pertarungan pada setiap momentum politik di daerah ini.
"Kita bisa lihat kerja kader Demokrat di Sulbar yakni pada Pemilu 2014, Pilkada serentak tahun 2015 hasilnya sangat memuaskan," ujarnya.
Karena itu, kata dia, segenap kader Demokrat di Sulawesi Barat untuk terus menjaga solidaritas ber-Demokrat sesama kader.
Ia mengaku bangga dengan pelaksanaan Musda dan Muscab secara serentak se-Sulawesi Barat tersebut berlangsung tertib dan aman.
"Kalau di even serupa di tempat lain, selalu diwarnai dengan konflik serta berakhir dengan perpecahan. Di sini, di Musda dan Muscab di Sulbar, semua diakhiri dengan rasa kekeluargaan dan solidaritas yang tetap kokoh. Ini yang bikin saya bangga," sebut Pramono Edhie.
Di hadapan, ratusan peserta Musda dan Muscab, ipar Ketua DPP Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono itu berharap kader `Bintang Mercy` di seluruh pelosok Sulawesi Barat agar dapat bekerja maksimal, khususnya dalam menghadapi sejumlah momentum politik di masa mendatang.
"Saya selalu katakan, semangat lah dalam bekerja. Semangat itu dapat mengalahkan segalanya. Kalau kita bekerja dengan semangat yang tinggi, bukan tidak mungkin Pilkada 2017, Pilkada 2018, serta Pemilu 2019 akan kita menangkan," sambungnya.
Ia menambahkan, salah satu cara mengibarkan panji Demokrat terbang di tempat yang paling tinggi ialah dengan bekerja maksimal.
"Konsolidasikan hingga ke akar rumput perlu dilaksanakan secara utuh. Jika hal ini dilakukan, maka Sulbar ini akan membiru," tegas Pramono Edhie Wibowo.