Makassar (ANTARA Sulsel) - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sulawesi Selatan, Asmanto Baso Lewa mengatakan 227 orang eks penganut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Sulsel segera dipulangkan.
"Ada sekitar 69 KK atau 227 orang eks Gafatar asal Sulsel di Kalimantan yang akan segera dipulangkan," kata Asmanto di Makassar, Senin.
Eks Gafatar asal Sulsel ini terdiri atas 82 laki-laki dewasa, 57 perempuan dewasa, 51 anak laki-laki, 27 anak perempuan, 6 bayi laki-laki, dan 4 bayi perempuan.
"Mereka akan dikumpulkan besok di satu tempat yaitu Desa Karya Jaya, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, lalu didata dan selanjutnya dipulangkan ke Sulsel," ujarnya.
Mereka kemudian akan diarahkan ke Pelabuhan Semayang, Balikpapan dan dipulangkan dengan menggunakan KM Bukit Siguntang.
"Mereka akan diberangkatkan menuju Makassar pukul 20.00 Wita dengan menggunakan kapal KM Bukit Siguntang, dan diperkirakan tiba di Pelabuhan Soekarno Hatta, Rabu malam," kata Asmanto
Nantinya, kata dia, setibanya di Makassar, para eks Gafatar ini akan ditangani oleh Dinas Sosial.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Sulsel Ilham A. Gazaling mengatakan, pihaknya rencananya akan menyiapkan aula gedung Panti Rehabilitasi Cacat Tubuh di Jalan Pettarani sebagai tempat penampungan sementara.
"Kami juga akan melakukan rapat koordinasi bersama Kodam VII Wirabuana, Tagana BPBN, serta instansi terkait mengenai penanganan eks Gafatar ini," kata Ilham.
Berita Terkait
APPSI beri penghargaan 23 tokoh nasional
Selasa, 17 November 2015 21:08 Wib
Mini Market-Warkop Dibatasi Jam Operasionalnya
Kamis, 26 Februari 2015 20:36 Wib
Anggaran Bantuan Parpol Palu Capai Rp480 Juta
Selasa, 13 Januari 2015 21:08 Wib
Masyarakat Sulbar Diminta Tolak Politik Uang
Senin, 3 Maret 2014 18:43 Wib
Pemprov Sulbar Harap Pilkada Polman Berlansung Damai
Minggu, 16 Juni 2013 19:00 Wib
Gubernur Bertanggungjawab Penuh Penanganan Konflik Sosial
Selasa, 2 April 2013 18:41 Wib
Ketua Demokrat Majene Dilaporkan ke Polisi
Selasa, 5 Juni 2012 21:15 Wib
Kesbang Sulbar Minta Demo Mahasiswa tidak Anarkis
Rabu, 28 Maret 2012 9:30 Wib