Makassar (ANTARA Sulsel) - Ketua Real Estate Indonesia (REI) Sulawesi Selatan (Sulsel) Arief Mone mengusulkan regulasi yang memperbolehkan sistem inden bagi rumah bersubsidi untuk meningkatkan suplai rumah bersubsidi.
"Salah satu kendala bagi pengembang rumah segmen MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) adalah kurangnya pembiayaan dari sisi konstruksi. Kami mengusulkan untuk mengurangi beban pengembang dari sisi kredit konstruksi karena harus membayar bunga, dijalankan `inden`," kata Arief yang dihubungi via telepon seluler, Selasa.
Dengan sistem inden ini, jelasnya, user sudah bisa mencicil rumah dengan skema KPR, walaupun rumah belum jadi.
"Bank juga mencairkan kredit sesuai dengan progress pembangunan, sehingga dari sisi keamanan tetap aman," jelasnya.
Dengan demikian, kata dia, dari sisi pengembang, pembangunan bisa lebih cepat, dari sisi pembiayaan lebih pasti, dan beban pembayaran bunga kredit konstruksi pengembang bisa dikurangi.
"Apalagi sebenarnya Bank Indonesia membolehkan inden untuk rumah pertama bagi rumah non subsidi, kami harap ini juga bisa berlaku bagi rumah bersubsidi," tambahnya.
Dari sisi pengembang sendiri, Arief mengatakan, minat untuk membangun rumah bersubsidi masih tinggi.
"Untuk tahun 2016 ini saja, kami menargetkan membangun 10.000 unit rumah MBR," terang Arief.
Dengan membolehkan KPR Inden, Arief optimistis suplai rumah bersubsidi dapat meningkat hingga dua kali lipat.
"Dengan demikian ini juga dapat mendukung program Sejuta Rumah," tutupnya.
Berita Terkait
Prof Zudan awali tugas Pj Gubernur Sulsel dengan memimpin upacara HKN
Senin, 20 Mei 2024 0:46 Wib
KPK sita rumah terdakwa mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan di Kota Parepare
Senin, 20 Mei 2024 0:18 Wib
KPU mengharmonisasi PKPU syarat pencalonan Pilkada serentak
Minggu, 19 Mei 2024 17:45 Wib
Asita Sulsel menawarkan paket snorkling Pulau Makassar di MTF 2024
Minggu, 19 Mei 2024 17:44 Wib
Disbudpar gelar pentas "Sulsel Menari" sebulan penuh tarik wisatawan
Minggu, 19 Mei 2024 16:48 Wib
Penyaluran KUR di Sulsel capai Rp4,15 triliun
Sabtu, 18 Mei 2024 22:58 Wib
OJK: Aset perbankan syariah Sulsel capai Rp14,40 triliun
Sabtu, 18 Mei 2024 22:57 Wib
Produk unggulan kain khas asal Sulsel lolos kurasi Dekranas
Sabtu, 18 Mei 2024 21:14 Wib