Jayapura (ANTARA Sulsel) - Tokoh Adat Paniai Jhon NR Gobay menilai bahwa Bupati Paniai Hengki Kayame tetap berkomitmen untuk mengusut dan mengungkap kasus kekerasan yang terjadi pada awal Desember 2014, meski tanpa jabatan ketua partai.
"Beliau (Bupati Hengki Kayame) mau kasus Paniai diproses hukum, soal ketua partai itu soal lain. Saya tahu beliau tegas soal kasus Paniai dan harus oknum pelaku dihukum melalui pro justicia," katanya di Kota Jayapura, Papua, Sabtu.
Hengki Kayame yang juga Bupati Paniai dan Kenius Kogoya mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) terpilih sebagai ketua dan sekretaris DPD Partai Hanura Provinsi Papua yang baru periode 2015-2020 lewat Musdalub di Bogor, Jawa Barat sebagaimana SKEP nomor 155/DPP-Hanura/X/2016 tertanggal 25 Oktober 2016.
Menurut Ketua Dewan Adat Daerah Paniai itu, yang seharusnya didorong adalah kata sepakat di tengah masyarakat dan kelompok yang memperjuangkan agar kasus Paniai berdarah dua tahun lalu itu bisa dibawah ke ranah hukum, dengan mendukung Komnas HAM sebagai lembaga yang berwenang mengungkap persoalan itu.
"Yang jadi masalah di Papua kan ada tokoh dan masyarakat yang menolak Komnas HAM, tapi malah minta pelapor khusus untuk usut. Ini juga bisa jadi karena Komnas HAM agak lamban, yang pasti mungkin ada alasannya, bisa soal dana atau lainnya," katanya.
"Jadi kalau mandeg, saya pikir jangan salahkan bupati (Bupati Hengki Kayame) itu keliru. Tapi kalau sepakat terima Komnas HAM, saya yakin pak bupati sebagai ketua partai akan ikut mendorong," sambung Jhon NR Gobay.
Sementara itu, Bupati Paniai Hengki Kayame yang juga Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Papua ketika dikonfirmasi soal pengungkapan kasus Paniai berdarah di sekretariat partai di Padang Bulan, Kota Jayapura, Selasa sore mengatakan bahwa hal itu menjadi ranah Pemerintah Pusat.
"Saya tidak buka itu (kasus Paniai berdarah). Itu, bukan tempatnya disini. Itu urusan di Jakarta, dan sudah sampai di Pemerintah Pusat," katanya.
Pada 8 Desember 2014, empat warga Paniai yang tergolong pemuda dikabarkan tewas akibat ditembak di Lapangan Karel Gobay, Paniai.
Keempat pemuda yang meregang nyawa itu adalah Yulianus Yeimo (17), Simon Degei (17), Apinus Gobai (16) dan Apius You (18).
Berita Terkait
Penjabat Gubernur Sulsel dianugerahi gelar adat Daeng Mappuji
Jumat, 19 April 2024 17:48 Wib
PM-WTC masuk 21 nominasi penerima Penghargaan Kalpataru 2024 dari KLKH
Rabu, 20 Maret 2024 16:45 Wib
Penjabat Gubernur Sulbar tekankan pentingnya nilai adat dan budaya
Minggu, 3 Maret 2024 10:45 Wib
Debat keempat Pilpres 2024, Mahfud soroti 2.587 kasus tanah adat
Minggu, 21 Januari 2024 21:22 Wib
Ganjar Pranowo disambut masyarakat Adat Timor saat tiba di Bandara El Tari Kupang
Jumat, 1 Desember 2023 14:42 Wib
Pengamat: Maulid di Cikoang sarana perekat komunikasi budaya Islam
Minggu, 15 Oktober 2023 17:00 Wib
Anies Baswedan jalani ritual kehormatan Kedatuan Luwu di Palopo Sulsel
Sabtu, 23 September 2023 20:11 Wib
Polda Sulbar mengajak masyarakat Mamuju Tengah bantu penanganan stunting
Kamis, 21 September 2023 17:23 Wib