Majene, Sulbar (ANTARA Sulbar) - Warga Buttu, Kelurahan Tande, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, melakukan syukuran pesta ketupat karena krisis air bersih yang setiap tahun terjadi kini telah teratasi.
"Krisis air bersih yang bertahun-tahun kerap dialami warga akhirnya teratasi. Ini setelah pemerintah pusat melalui Badan Geologi turun tangan melakukan pengeboran hingga kedalaman 137 meter di bawah tanah di puncak bukit Buttu, Tande. Bahagia atas berakhirnya krisis air bersih sehingga kami melakukan acara syukuran," kata Ketua Panitia Syukuran, Syahid Poling di Majene, Minggu.
Pesta ketupat sebagai bentuk kebahagiaan atas berakhirnya krisis air bersih tersebut digelar warga Buttu, Tande tak jauh dari bak penampungan air.
Ratusan orang hadir dalam acara tersebut, mulai dari warga Buttu baik yang ada di Buttu maupun tinggal di luar Buttu, kepala Dinas Pertambangan Majene Muhammad Ashar Malik, camat Banggae Timur H. Busri, lurah Tande Muhammad Wajdy serta kepala lingkungan Buttu, Mas`ud.
Acara syukuran berakhirnya krisis air tersebut berlangsung semarak, selain ketupat bersantan, panitia juga menyediakan sejumlah makanan khas tradisional Mandar lainnya seperti Pisang Bersantan (Loka Anjoroi), Kappalong dan Lameayu Anjoroi (ubi rebus bersantan).
"Kami menggelar acara ini sebagai rasa syukur, puluhan tahun sudah kami selalu kesulitan air terutama di musim kemarau, sekarang dengan suksesnya pengeboran ini, kesulitan air bersih sudah bisa teratasi," katanya.
Menurut Sahid yang juga aktivis Lembaga Pemuda Tande (LPT), pengeboran oleh Badan Geologi Pusat dapat terlaksana di Tande berkat bantuan sejumlah pihak antara lain lurah Tande Timur serta Dinas Pertambangan Majene.
Sahid menjelaskan sebelum Pemerintah Pusat melalui Badan Geologi turun tangan melakukan pengeboran, warga beberapa kali melakukan pengeboran secara swadaya namun karena terbatasnya alat menembus dalamnya perbukitan, upaya itu selalu gagal.
Setelah Badan Geologi Pusat turun mengerahkan alat yang lebih modern, pengeboran sedalam 137 meter akhirnya mampu menarik air dari dalam perut bumi Tande.
"Volume air yang tersedia saat ini adalah 0,5 per detik atau setara dengan 12 liter per menit, ini sangat membantu warga Buttu Tande dalam memenuhi kebutuhan air bersih, sekali lagi terima kasih atas bantuan semua pihak," kata Sahid yang juga staf di kantor kelurahan Tande Timur.
Setelah pada Minggu siang, warga bersama pemerintah menggelar doa dan makan bersama, syukuran air bersih dilanjutkan pada Minggu malam dengan agenda pemutaran film tentang pengerjaan pengeboran dari awal hingga selesaianya pengeboran.
Berita Terkait
Maskapai Pelita Air buka penerbangan langsung Kendari-Jakarta
Kamis, 25 April 2024 14:26 Wib
Wali Kota Makassar lepas puluhan ribu benih ikan air tawar di waduk Nipa-nipa
Jumat, 5 April 2024 22:10 Wib
Lion Air resmi layani penerbangan Makassar-Banjarmasin
Kamis, 4 April 2024 2:09 Wib
Pj Gubernur Sulsel dorong Kabupaten Wajo jadi pusat ikan air tawar
Selasa, 2 April 2024 19:17 Wib
Rusdi Kirana: Masa depan industri penerbangan RI menjanjikan
Jumat, 22 Maret 2024 15:16 Wib
Danau Tempe Sulsel butuh mekanisasi pengaturan air untuk pertanian
Jumat, 15 Maret 2024 21:31 Wib
1.088 prajurit TNI tergabung pasukan PBB di Lebanon kembali ke tanah air
Kamis, 14 Maret 2024 12:25 Wib
Pemprov Sulsel tebar 2,1 juta benih ikan air tawar di Bone untuk ketahanan pangan
Rabu, 13 Maret 2024 16:52 Wib