Makassar (ANTARA Sulsel) - Duta Besar Kanada untuk Indonesia Peter MacArthur menyatakan ketertarikannya untuk bekerjasama dengan Pemerintah Kota Makassar serta Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
"Di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan itu ada dua kabupaten dan kota yang sangat potensial dan dikembangkan sesuai dengan postur pembangunannya yakni Kota Makassar dan Kabupaten Bantaeng," ujar Peter melalui penerjemahnya di Kantor Balai Kota Makassar, Selasa.
Dalam pertemuannya dengan Wakil Wali Kota Makassar Dr Syamsu Rizal MI, lebih banyak membahas mengenai arah kebijakan pemerintah kota dalam pembangunannya.
Peter mengungkapkan jika di Asia Tenggara ini kontribusi Kanada terhadap Indonesia sangat minim dan tidak sebanding dengan kontribusinya kepada Filipina dan lainnya.
"Ini masih penjajakan dan kita sangat tertarik untuk berkontribusi bagi Makassar. Kita sudah meminta kepada pemerintah kota agar menyiapkan program pembangunan infrastruktur yang mendesak untuk ditindaklanjuti," katanya.
Di hadapan Dubes, Syamsu Rizal mengatakan jika dikepemimpinannya bersama Wali Kota Ramdhan Pomanto itu lebih kepada pembangunan dan penyediaan infrastruktur.
Ia menyatakan dengan jumlah penduduk Makassar yang sudah 1,8 juta jiwa serta tidak adanya lagi lahan kosong dalam koota serta padatnya kendaraan menjadi salah satu masalah perkotaan yang dialami kota ini.
Bukan itu saja, penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) serta pemanfaatan lahan fasilitas umum dan fasilitas sosial lainnya untuk menjadi tempat multifungsi juga sudah direncanakannya.
"Kalau di Makassar itu yang menjadi prioritas adalah penyediaan infrastruktur seperti tol dalam kota karena ini sudah mendesak sekali dan kemacetan sudah cukup parah," katanya.
Namun untuk pembangunan tol dalam kota ini, pihaknya tidak akan menggunakan dana pemerintah pusat karena anggaran yang dibutuhkan untuk membangun tol dalam kota sepanjang tujuh kilometer saja sekitar Rp28 triliun.
Sesuai project map jalan tol sepanjang 40 kilometer. Tol terdiri dari beberapa fase. Fase pertama yakni di atas Jalan Pettarani sepanjang 4,3 kilometer (km).
Fase 2A-1 sepanjang 6,2 km dari pertigaan Jalan Pettarani-Alauddin dan fase 2A-2 sepanjang 8,1 km yang melingkar hingga tembus ke Barombong atau tembus dengan tol pesisir.
Pada fase 2A tersebut jalan tol akan menghubungkan Sungai Jene Berang dan penyanggah jalan tol berada di pinggir sungai atau riverbank. Konsepnya tetap sebagai water front city.
Selanjutnya fase 2B, juga punya tantangan karena pada tahap ini, jalan tol rencananya akan melintas di atas Jalan Rappocini yang juga membutuhkan pembebasan lahan. Rencananya, jalan ini sepanjang 3,8 km hingga ke Centre Point of Indonesia (CPI) dan tembus dengan rencana jalan tol pesisir.
Berita Terkait
Kendaraan operasional golf car di Asrama Haji Makassar
Rabu, 22 Mei 2024 7:40 Wib
Bawaslu Makassar membutuhkan 153 PKD untuk Pilkada 2024
Rabu, 22 Mei 2024 1:05 Wib
KPK sita tiga kendaraan diduga milik SYL di Kota Makassar
Selasa, 21 Mei 2024 20:51 Wib
Majelis Hakim tolak gugatan Rp700 miliar sengketa pers di Makassar
Selasa, 21 Mei 2024 18:36 Wib
KPU Makassar memastikan tanggung iuran BPJSTK Petugas Pilkada 2024
Selasa, 21 Mei 2024 17:38 Wib
Kominfo Makassar memastikan pemerataan jaringan di wilayah pulau
Selasa, 21 Mei 2024 17:15 Wib
796 calon anggota PPS Pilkada Makassar mengikuti tes wawancara
Selasa, 21 Mei 2024 15:48 Wib
Bea Cukai Makassar menjelaskan ketentuan barang boleh dibawa JCH
Selasa, 21 Mei 2024 11:42 Wib