Makassar (Antara Sulsel) - Pengurus Provinsi Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PTSI) Sulawesi Selatan menyatakan Tana Toraja sudah menyatakan siap menjadi penyelenggara atau tuan rumah babak kualifikasi Pekan Olahraga Daerah (Porda) 2017.
Sekretaris Umum PSTI Sulsel, Saleh Gottang di Makassar, Sabtu, menyatakan meski sudah ada daerah yang siap namun pihaknya masih akan menunggu petunjuk dan rekomendasi ketua PSTI Sulsel dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
"Toraja sesuai informasi sudah siap menjadi tuan rumah. Namun kami belum memutuskan sikap karena masih akan membicarakan lebih lanjut," katanya.
Belum adanya keputusan merekomendasikan ke Toraja, juga dikarenakan adanya keinginan dari beberapa pihak agar pelaksanaan pra-porda digabung saja dengan kejuaraan daerah yang nantinya direncanakan di Makassar pada tahun ini.
Adapun rencana pelaksanaannya diharapkan bisa digelar antara September atau Oktober 2017. Pihaknya masih akan melakukan koordinasi lagi untuk membahas kepastian pelaksanaan pra-porda atau digabung dalam bentuk kejurda.
Pihaknya juga meminta agar setiap daerah untuk lebih fokus dalam mempersiapkan diri agar bisa meraih hasil maksimal khususnya bisa tampil di Porda XVI 2018 di Kabupaten Pinrang.
Sejumlah daerah yang direncanakan ambil bagian dalam pra-porda 2017 itu diantaranya Makassar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros, Pangkep, Kepulauan Selayar, Sinjai dan sebagainya.
"Sambil menunggu kepastian, tentu kita harapkan agar daerah terus fokus mematangkan dan meningkatkan keampuan atletnya demi lolos ke Porda 2018,"ujarnya.
Smentara itu, PSTI Sulawesi Selatan juga berharap Ketua Umum PB PSTI Asnawi Abdul Rahman yang baru terpilih agar bisa mengembalikan penyelenggaraan kejurnas Piala Kartini di Makassar, Sulwesi Selatan.
Dirinya menyatakan "Kota Daeng" memang memiliki sejarah sebagai daerah penyelenggara Piala Kartini pertama kali dan begitu begitu lama menyandang status itu sebelum adanya perubahan keputusan dari Ketua PB PSTI sebelumnya.
Selama kurang lebih 10 tahun terakhir, PB PSTI memang selalu memindahkan atau mengambil alih pelaksanaan ke Jakarta. Padahal sebelumnya selalu dilaksanakan di Makassar dan itu juga bisa berjalan dengan sukses dan lancar.
Untuk itu, dengan ketua yang baru serta kepengurusan yang akan datang diharapkan agar pelaksanaan Piala Kartini bisa kembali dipatenkan di Makassar sebagai asal dari kejuaraan itu sendiri.
"Pelaksanaan Kartini Cup (Piala Kartini) muncul pertama kali di Makassar dan bahkan dilaksanakan secara rutin. Namun pada prosesnya juga diputuskan diambil alih pusat dan dilaksanakan di Jakarta,"ujarnya.