Makassar (Antara Sulsel) - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Makassar menggelar pembinaan peningkatan keamanan pangan bagi pengusaha jajanan dan produk rumah tangga agar jajanan tersebut aman bagi para konsumennya.
"Pembinaan keamanan pangan itu sangat penting karena konsumen tidak mengetahui proses dari semua makanan atau minuman yang dijajakan oleh pelaku usaha," ujar Kepala DKP Makassar, Sri Sulsilawati di Makassar, Rabu.
Ia mengatakan, perubahan pola konsumsi pangan dalam kehidupan sehari-hari merupakan implikasi dari menurunnya tingkat kewaspadaan dalam mengonsumsi ataupun mengolah bahan baku di tingkat rumah tangga.
Karenanya, dirinya memberikan pembinaan terhadap para pelaku ekonomi, baik pada level usaha menengah maupun usaha kecil agar pangan yang diproses betul-betul aman untuk dikonsumsi.
"Untuk itu penting bagi pelaku usaha jajanan dan produk pangan olahan rumah tangga khususnya di lorong-lorong untuk dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan teknis dalam mengelola pangan," katanya.
Sri menyatakan, salah satu yang menjadi penekanannya dalam pembinaan itu agar para pelaku usaha kecil menengah ini tidak menggunakan bahan berbahaya seperti Rhodamin B, boraks maupun lainnya.
Dia menuturkan, penggunaan semua bahan kimia itu akan berakibat fatal bagi para konsumennya karena dengan mengonsumsi secara berkelanjutan akan berpotensi kanker.
"Yang itu saja yang paling penting, agar tidak menggunakan bahan tambahan pangan yang berbahaya atau dilarang sebab dapat membahayakan kesehatan jika dikomsumsi," jelasnya.
Ia melanjutkan, dengan adanya pembinaan peningkatan jajajanan yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan bekerja sama dengan segenap pelaku usaha kecil yang tergabung dalam Lembaga Usaha Ekonomi Pangan Perkotaan menciptakan pengawasan dan keamanan pangan bagi masyarakat sebagai konsumen .
"Pelaku usaha jajanan dan usaha pangan olahan merupakan jenis usaha kecil menengah yang memiliki andil yang besar dalam dinamika ekonomi di Kota Makassar, sehingga perlu memang dibekali dengan pengetahuan dan pembinaan teknis mengolah secara higienis," terangnya.
Berita Terkait
Wali Kota Makassar menerima penghargaan penyelenggara pemda terbaik
Jumat, 26 April 2024 18:40 Wib
Diskominfo Kota Makassar dorong pembentukan KIM promosikan Lorong Wisata
Jumat, 26 April 2024 17:55 Wib
Sidang gugatan media di PN Makassar hadirkan ahli Dewan Pers
Kamis, 25 April 2024 23:03 Wib
Saksi Dewan Pers : Media digugat terkait pemberitaan ancaman kebebasan pers
Kamis, 25 April 2024 22:12 Wib
KAJ Sulsel aksi damai suarakan tolak menggugat jurnalis
Kamis, 25 April 2024 18:18 Wib
Pj Sekda Makassar minta proyek strategis pusat dimasukkan dalam RPJPD
Rabu, 24 April 2024 21:48 Wib
Liga 1 Indonesia - PSM mewaspadai kebangkitan Arema
Rabu, 24 April 2024 21:36 Wib
Pelindo Regional 4 mencatat jumlah penumpang dan balik 667.012 orang
Rabu, 24 April 2024 21:32 Wib