DIAmi nilai penghargaan internasional bukti kemajuan Makassar
Masyarakat saat ini tidak perlu lagi janji-janji, kalau masalah di Makassar ini bisa terselesaikan dengan janji-janji yang naratif maka dari dulu Makassar bagus
Makassar (Antaranews Sulsel) - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar nomor urut 2, Moh Ramdhan Pomanto-Indira Mulyasari Paramastuti (DIAmi) menyatakan jika pembangunan Makassar sudah berada di jalurnya dengan sejumlah penghargaan internasional.
"Berbicara pembangunan Makassar harus dengan data dan bukan dengan penjelasan. Kalau ditanya indeks harusnya dijawab dengan indeks juga," ujar Danny -- sapaan akrab Ramdhan Pomanto, di Makassar, Jumat.
Ia mengatakan, kemajuan suatu daerah bisa dilihat dari berapa banyak penghargaan yang telah diraihnya seperti kota Makassar yang telah meraih banyak penghargaan tingkat nasional dan internasional.
Menurut dia, warga Kota Makassar sudah cerdas dalam melihat dan menilai termasuk dengan melihat pembangunan daerahnya serta program-program pemerintah.
"Masyarakat saat ini tidak perlu lagi janji-janji, kalau masalah di Makassar ini bisa terselesaikan dengan janji-janji yang naratif maka dari dulu Makassar bagus," katanya.
Terkait jalannya debat yang berlangsung, Danny berharap agar moderator dapat menegur jika jawaban yang disampaikan tidak tepat.
Pada bagian pertama debat kandidat ini, dirinya juga mengeluhkan waktu yang telah ditetapkan yang menurut dia sangat singkat sehingga penjelasan tidak tuntas.
"Mungkin waktunya yang tidak terlalu banyak sehingga belum sempat bahas indeks sudah habis. Yang ada adalah penjelasan yang banyak," terangnya.
Pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, KPU hanya menetapkan dua pasangan saja yakni pasangan nomor urut 1, Munafri Arifuddin-Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) dan pasangan nomor urut 2, Moh Ramdhan Pomanto-Indira Mulyasari Paramastuti (DIAmi).
Pasangan nomor urut satu, maju melalui partai politik dengan mendapatkan dukungan 10 parpol yang mengontrol 43 kursi di DPRD Makassar.
Sedangkan pasangan petahana DIAmi ini maju melalui jalur perseorangan karena gagal mencukupkan partai politik sesuai yang dipersyaratkan yakni 10 kursi. Pasangan ini hanya mampu memperoleh dukungan tujuh kursi melalui Partai Demokrat.
"Berbicara pembangunan Makassar harus dengan data dan bukan dengan penjelasan. Kalau ditanya indeks harusnya dijawab dengan indeks juga," ujar Danny -- sapaan akrab Ramdhan Pomanto, di Makassar, Jumat.
Ia mengatakan, kemajuan suatu daerah bisa dilihat dari berapa banyak penghargaan yang telah diraihnya seperti kota Makassar yang telah meraih banyak penghargaan tingkat nasional dan internasional.
Menurut dia, warga Kota Makassar sudah cerdas dalam melihat dan menilai termasuk dengan melihat pembangunan daerahnya serta program-program pemerintah.
"Masyarakat saat ini tidak perlu lagi janji-janji, kalau masalah di Makassar ini bisa terselesaikan dengan janji-janji yang naratif maka dari dulu Makassar bagus," katanya.
Terkait jalannya debat yang berlangsung, Danny berharap agar moderator dapat menegur jika jawaban yang disampaikan tidak tepat.
Pada bagian pertama debat kandidat ini, dirinya juga mengeluhkan waktu yang telah ditetapkan yang menurut dia sangat singkat sehingga penjelasan tidak tuntas.
"Mungkin waktunya yang tidak terlalu banyak sehingga belum sempat bahas indeks sudah habis. Yang ada adalah penjelasan yang banyak," terangnya.
Pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, KPU hanya menetapkan dua pasangan saja yakni pasangan nomor urut 1, Munafri Arifuddin-Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) dan pasangan nomor urut 2, Moh Ramdhan Pomanto-Indira Mulyasari Paramastuti (DIAmi).
Pasangan nomor urut satu, maju melalui partai politik dengan mendapatkan dukungan 10 parpol yang mengontrol 43 kursi di DPRD Makassar.
Sedangkan pasangan petahana DIAmi ini maju melalui jalur perseorangan karena gagal mencukupkan partai politik sesuai yang dipersyaratkan yakni 10 kursi. Pasangan ini hanya mampu memperoleh dukungan tujuh kursi melalui Partai Demokrat.