Makassar (Antaranews Sulsel) - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) mendorong pemerintah agar segera membentuk Badan Logistik Nasional (BLN).
"Badan Logistik Nasional sangat penting dibentuk karena negara ini sangat luas dan besar. Kami di ALFI khususnya yang ada di wilayah Sulselbar mendukung pemerintah untuk segera merealisasikan pembentukannya," ujar Ketua ALFI Sulselbar Syaifuddin Ipho di Makassar, Senin.
Ia mengatakan, Badan Logistik Nasional nantinya harus bisa menjadi penyambung bagi usaha logistik dan forwarder (penerus) ke pemerintah pada satu titik tertentu.
Ipho mengaku jika BLN yang akan dibentuk nanti ini harus berada di bawah langsung oleh presiden, sehingga regulasi yang menaunginya tidak tumpang tindih antara satu dan lainnya.
Dia mencontohkan, usaha logistik dan forwarder sekarang ini berada di bawah beberapa kementerian, sehingga regulasinya pun mengikuti antara satu kementerian dan kementerian lainnya.
"Bukan seperti sekarang, usaha ini berada di bawah beberapa kementerian, regulasinya ada yang di bawah Kemenhub, ada pula yang di bawah Kemendag. Makanya, kita berharap BLN ini nantinya ada di bawah langsung oleh presiden," katanya.
Menurut dia, beberapa asosiasi lainnya di Indonesia selain yang berada di wilayah Sulselbar ini, ALFI Pusat dan lainnya juga sudah mendorong pembentukan BLN tersebut.
"Kenapa kita di ALFI mendorong pembentukan ini, karena BLN nantinya akan mengkoordinasikan logistik dan rantai suplainya. Regulasinya pun harus dibuat khusus seperti undang-undang agar beberapa aturannya tidak terkait dengan beberapa kementerian," terangnya.
Ipho juga menyampaikan jika biaya logistik domestik di Indonesia sangat tinggi mencapai 29-30 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Bank Dunia yang menyatakan biaya logistik nasional sebesar 24,6 persen dari PDB.