Makassar (Antaranews Sulsel) - Sebanyak 56 orang jamaah umrah asal Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) terkatung-katung di Madinah, Arab Saudi.
"Jamaah umrah ini tidak bisa pulang ke Indonesia karena paspor mereka ditahan oleh pihak hotel di Makkah. Mereka juga diminta menambah uang lima hingga delapan juta rupiah jika ingin pulang ke Tanah Air," kata suami dari salah seorang jamaah umrah tersebut Erwin Bachmid di Makassar, Sabtu.
Erwin menuturkan istrinya, Rina Yunita, ikut dalam program promo umrah dari Travel Star Group di Kabupaten Sidrap, pada tahun 2017 untuk pemberangkatannya pada April 2018. Istrinya adalah bagian dari rombongan berjumlah 56 jemaah tersebut, yang sebagian besar masih kerabatnya.
Pada tahun 2017, kata dia, pihaknya telah membayar Rp14 juta untuk program tersebut, namun menjelang keberangkatan jamaan umrah itu diminta lagi untuk menambah biaya Rp7 juta setiap orang.
Jamaah umrah tersebut diberangkatkan dari Makassar menuju Jakarta pada Senin (23/4). Di Jakarta jamaah masih harus menunggu selama lima hari sebelum diberangkatkan ke Malaysia.
Sesampainya di Malaysia, lanjutnya, jamaah lagi harus menunggu selama lima hari, masing-masing tiga hari di penginapan, dan dua hari menginap di Bandara Kuala Lumpur, sebelum diberangkatkan ke Makkah, Arab Saudi.
"Bahkan jamaah masih di Malaysia juga diharuskan kembali menambah uang Rp3,5 juta setiap orang agar bisa diberangkatkan ke Makkah. Ini berarti masing-masing jamaah menyetor total Rp24,5 juta," tuturnya.
Menurut dia, jamaah tinggal selama lima hari di salah satu penginapan di Mekkah, namun paspor jamaah ditahan karena travel belum membayar penginapan dan catering.
Akhirnya jamaah diberangkatkan ke Madinah. Hari Sabtu (12/5) ini, menurut Erwin, adalah hari ketiga jamaah umrah tersebut di Madinah, dan hingga saat ini belum ada kejelasan, kapan mereka akan dipulangkan ke Indonesia.
"Selama di Mekkah ini, jamaah diminta menambah uang lagi, ini tentu sulit dilakukan karena sebagian besar jamaah sudah kehabisan uang," tuturnya.
Sementara pihak travel Star Group sulit dikonfirmasi, satu-satunya penghubung ke pihak Star Group kini juga berada di Makkah.
Berdasarkan surat rekomendasi pengurusan visa, Star Group justru menggunakan surat dengan kop PT Rayyan Menara Travel. Ketika dua nomor telepon yang tertera pada kop surat tersebut dihubungi, salah satunya tidak aktif, sementara nomor lainnya dijawab dengan nada salah sambung.
Berita Terkait
Kemenag Sulsel jelaskan sumber pembiayaan ibadah haji kepada JCH
Kamis, 2 Mei 2024 5:53 Wib
Bupati Pangkep siapkan hadiah umrah juara I MTQ ke-33 Sulsel
Rabu, 1 Mei 2024 9:26 Wib
Petinggi Partai Golkar menunaikan ibadah umrah syukuri hasil Pemilu 2024
Sabtu, 27 April 2024 20:09 Wib
ASN khatam Quran saat Ramadhan 1445 H di Gowa dapat hadiah umrah
Selasa, 16 April 2024 22:02 Wib
Wapres minta Kemenag dan travel umrah mengedukasi aturan di Saudi
Rabu, 27 Maret 2024 19:24 Wib
Kemenag mengimbau masyarakat tidak tergoda penawaran haji khusus biaya murah
Minggu, 24 Maret 2024 20:55 Wib
Wakapolri menyiapkan 10 paket umrah untuk penggali kubur
Rabu, 7 Februari 2024 19:46 Wib
Wakapolri membagikan paket umrah di Baksos Polda Sulsel
Rabu, 7 Februari 2024 13:39 Wib