Mamuju (Antaranews Sulsel) - Wakil Gubernur Sulawesi Barat Enny Anggraeni Anwar berharap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dapat menghasilkan produk berkualitas sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi agar bisa bersaing di pasar bebas.
"Saya mengharapkan, UMKM mampu menghasilkan produk berkualitas dan memiliki daya saing sehingga Sulbar dapat dikenal luas oleh masyarakat," kata Enny Anggraeni Anwar, pada Sosialisasi Pemberdayaan UMKM yang digelar oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju, di Ruang Pertemuan Lantai III Kantor Gubernur Sulbar, Selasa.
Wagub menyatakan, UMKM yang menerapkan asas kebersamaan, kemandirian, kemajuan, keadilan serta kesatuan ekonomi nasional, merupakan usaha kerakyatan yang mendapat perhatian istimewa dari pemerintah dan diharapkan dapat ikut memberi dukungan dalam penerapan Nawacita Presiden.
"Kita tidak mungkin mendapatkan keberhasilan kalau hanya dukungan dari pemerintah saja, tapi juga perlu dukungan masyarakat. Untuk itu, UMKM ini juga merupakan suatu bentuk dukungan dalam menyukseskan Nawacita Presiden Joko Widodo," tuturnya.
"Kegiatan ini bertujuan membentuk pelaku UMKM agar siap menghadapai persaingan bisnis ke depan, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dari pangan dan produk yang membahayakan," terang Enny Anggraeni Anwar.
Ia mengimbau, para peserta sosialisasi bisa memanfaatkan kesempatan tersebut mengerti bagaimana bersaing dalam bisnis untuk mengenalkan produk pada masyarakat agar produk dari pangan Sulbar bisa dikenal juga di kalangan masyarakat.
"Saya meminta para pelaku UMKM yang mengikuti kegiatan ini dapat mengetahui bagaimana pengajuan izin usaha agar disetujui, juga bisa berkomunikasi dengan pihak BI Sulbar bagaimana cara mengeluarkan kredit. Tantangan yang lain pun masih banyak yang harus dihadapi, untuk itu diperlukan usaha inovatif dengan memanfaatkan semua jaringan komunikasi yang ada," jelas Enny Anggraeni Anwar.
Wagub juga mengapresiasi keberadaan BPOM di Sulbar yang telah banyak melakukan pencapaian, salah satunya pengawasan dalam bidang makanan dan obat yang tidak hanya untuk masyarakat, tapi juga untuk jajanan anak sekolah di enam kabupaten di daerah itu.
Juga lanjut Wagub, dengan gagasan sosialisasi tersebut dalam rangka membentuk UMKM mandiri yang memiliki produk-produk berkualitas di Mamuju dan Sulbar pada umumnya.
"Saya juga sering ikut kegiatan pengawasan. Mudah-mudahan ke depan, kesehatan di Sulbar meningkat karena kita tahu sendiri di Sulbar ada kasus kesehatan seperti gizi buruk dan stunting yang disebabkan oleh makanan," katanya.
"Jadi sekali lagi apresiasi saya kepada BPOM dan mari kita bersama-sama melakukan pengawasan pangan yang baik. Saya berharap kegiatan ini mendapat hasil maksimal karena saya ingin sekali agar produk pangan kita dikenal keluar dengan kemasan yang tak kalah menarik," tandas Enny Anggraeni Anwar.
Sosialiasi pemberdayaan UMKM 2018 itu diikuti 34 peserta pemilik UMKM yang tersebar di Kabupaten Mamuju dengan menghadirkan tiga narasumber, yakni dari pihak pemerintah provinsi yaitu Enny Anggraeni Anwar, perwakilan dari Bank Indonesia Sulbar dan perwakilan dari BPOM di Mamuju.
Berita Terkait
21 desa wisata di Sulbar dukung kampanye wajib halal
Selasa, 7 Mei 2024 0:50 Wib
JCH Kloter 7 Sulbar diberangkatkan 17 Mei 2024
Senin, 6 Mei 2024 15:39 Wib
Kemenag Sulbar memprioritaskan pelayanan 73 JCH lansia
Senin, 6 Mei 2024 15:38 Wib
Dekranasda Sulbar kembangkan usaha kerajinan tangan
Minggu, 5 Mei 2024 23:37 Wib
BPKPD Sulbar optimis capai target PAD Rp513,3 miliar pada 2024
Minggu, 5 Mei 2024 11:29 Wib
Kemenag Sulbar kampanye wajib halal UMKM di Mamuju
Minggu, 5 Mei 2024 1:24 Wib
BPBD: Material longsor menutupi ruas jalan pada 70 titik di Mamasa
Jumat, 3 Mei 2024 22:34 Wib
PJ Gubernur Sulbar: Kemendagri apresiasi upaya pengendalian inflasi
Jumat, 3 Mei 2024 21:22 Wib