Pemprov Sulbar segera kirim tenda ke Mamasa
Mamuju (Antaranews Sulsel) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat segera mengirim tenda ke Kabupaten Mamasa untuk membantu warga yang mengungsi pascagempa berkekuatan 5,5 magnitudo yang melanda kawasan itu pada Selasa dini hari.
Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Sulbar Arifuddin Toppo di Mamuju, Selasa sore, mengaku telah memerintahkan Inspektorat setempat untuk mengecek kondisi di Mamasa pascagemba berkekuatan 5,5 magnitudo yang melanda kawasan itu.
"Saya sudah memerintahkan kepada Inspektorat agar ke Mamasa untuk melihat langsung kondisi di sana. Pagi tadi saya sudah mendapat laporan bahwa dampak gempa itu tidak terlalu parah," kata dia.
Namun, katanya, gempa-gempa susulan menyebabkan masyarakat setempat masih khawatir dan terpaksa mengungsi di tempat yang aman.
Pihaknya sudah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi.
"Akan segera mengirimkan tenda bagi pengungsi," tambahnya.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamasa Daud Sattu yang dihubungi dari Mamuju mengatakan sebagian besar warga mengungsi pascagempa.
"Warga banyak yang mengungsi ke rumah-rumah keluarga mereka yang aman, ada yang mengungsi keluar Kecamatan Mamasa, ada yang ke Kecamatan Sumarorong, bahkan ada yang mengungsi hingga ke Kabupaten Polewali Mandar," ujar dia.
Warga yang bertahan, katanya, menempati tenda pengungsian yang dibangun BPBD Kabupaten Mamasa di lapangan sepak bola setempat.
"Kami sudah membangun tenda untuk warga yang mengungsi di lapangan sepak bola Mamasa," katanya.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan gempa berkekuatan 5,5 magnitudo pada Selasa, sekitar pukul 02. 35 Wita itu, berada 12 kilometer tenggara Mamasa atau 37 kilometer barat laut Kabupaten Tana Toraja, Sulsel, dan 56 kilometer timur laut Polewali Mandar serta 61 kilometer tenggara Mamuju.
Gempa itu, katanya, dirasakan cukup kuat di Kabupaten Mamasa selama 4 sampai 5 detik yang menyebabkan warga panik dan berhamburan ke luar rumah.
Gempa juga dirasakan di Kabupaten Tana Toraja sekitar 2-3 detik.
"Tidak ada laporan terkait adanya korban jiwa atas gempa itu," ujar Sutopo Purwo Nugroho.
Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Sulbar Arifuddin Toppo di Mamuju, Selasa sore, mengaku telah memerintahkan Inspektorat setempat untuk mengecek kondisi di Mamasa pascagemba berkekuatan 5,5 magnitudo yang melanda kawasan itu.
"Saya sudah memerintahkan kepada Inspektorat agar ke Mamasa untuk melihat langsung kondisi di sana. Pagi tadi saya sudah mendapat laporan bahwa dampak gempa itu tidak terlalu parah," kata dia.
Namun, katanya, gempa-gempa susulan menyebabkan masyarakat setempat masih khawatir dan terpaksa mengungsi di tempat yang aman.
Pihaknya sudah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi.
"Akan segera mengirimkan tenda bagi pengungsi," tambahnya.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamasa Daud Sattu yang dihubungi dari Mamuju mengatakan sebagian besar warga mengungsi pascagempa.
"Warga banyak yang mengungsi ke rumah-rumah keluarga mereka yang aman, ada yang mengungsi keluar Kecamatan Mamasa, ada yang ke Kecamatan Sumarorong, bahkan ada yang mengungsi hingga ke Kabupaten Polewali Mandar," ujar dia.
Warga yang bertahan, katanya, menempati tenda pengungsian yang dibangun BPBD Kabupaten Mamasa di lapangan sepak bola setempat.
"Kami sudah membangun tenda untuk warga yang mengungsi di lapangan sepak bola Mamasa," katanya.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan gempa berkekuatan 5,5 magnitudo pada Selasa, sekitar pukul 02. 35 Wita itu, berada 12 kilometer tenggara Mamasa atau 37 kilometer barat laut Kabupaten Tana Toraja, Sulsel, dan 56 kilometer timur laut Polewali Mandar serta 61 kilometer tenggara Mamuju.
Gempa itu, katanya, dirasakan cukup kuat di Kabupaten Mamasa selama 4 sampai 5 detik yang menyebabkan warga panik dan berhamburan ke luar rumah.
Gempa juga dirasakan di Kabupaten Tana Toraja sekitar 2-3 detik.
"Tidak ada laporan terkait adanya korban jiwa atas gempa itu," ujar Sutopo Purwo Nugroho.