Gubernur BI: KPw BI Sulsel koordinator KTI
Makassar (Antaranews Sulsel) - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, fungsi Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan sebagai koordinator Kantor Perwakilan Bank Indonesia di wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI).
"Jadi selain sebagai kantor BI Sulsel, juga berfungsi sebagai koordinator KPw BI di KTI yang memberikan dampak positif bagi daerah lainnya," kata Perry di sela peresmian kantor baru KPw BI Provinsi Sulsel di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan, KPw BI Sulsel yang baru dengan menambah atau memperluas gedung ini akan ditunjang dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal di bidangnya masing-masing, selain menjadi kantor layanan keuangan di Sulsel, juga menjadi koordinator KKw BI di wilayah KTI.
Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia, sinergitas antara BI dengan pemerintah dan lembaga terkait lainnya dinilai sangat penting dan itu telah di tunjukkan pada kinerja 2018 bahwa stabilitas pertumbuhan ekonomi di daerah ini cukup stbail.
Warjiyo mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan yang jauh di atas pertumbuhan nasional, dengan inflasi yang terjaga.
Untuk terus mempertahankan prestasi tersebut, Gubernur BI menyebutkan lima tugas penting yang memerlukan sinergi antarlembaga, yaitu mendorong ekspor dengan pemangkasan prosedur ekspor, meningkatkan investasi melalui peningkatan "ease of doing business", meningkatkan pembiayaan terutama infrastruktur, mendorong pariwisata, serta ekonomi kerakyatan termasuk ekonomi syariah.
Sementara itu, Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah pada kesempatan yang sama mengungkapkan apresiasinya pada pihak BI dengan kerja sama yang sudah terjalin baik, sehingga persoalan ekonomi termasuk gejolak inflasi dapat ditekan pada kisaran 3,5 persen. Sedang pertumbuhan ekonomi Sulsel masih diatas angka 7 persen atau jauh diatas rata-rata nasional.
"Pemerintah Daerah senantiasa berkoodinasi erat dengan Bank Indonesia dalam rangka mengendalikan inflasi di Sulawesi Selatan, termasuk merangkul seluruh stakeholder daerah dalam mendorong ekonomi Sulawesi Selatan," ujarnya.
Sejarah eksistensi Bank Indonesia di Sulawesi Selatan dimulai sejak 1864 dengan berdirinya De Javasche Bank cabang Makassar.
Sejalan dengan perkembangan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan, pelayanan dan pelaksanaan tugas Bank Indonesia pun terus ditingkatkan, termasuk dengan renovasi gedung kantor yang ditempati sejak 1978. Renovasi gedung merupakan bagian dari reformasi Bank Indonesia untuk meningkatan peran dalam mendorong perekonomian daerah.
Pada peresmian gedung baru KPw BI Sulsel itu, Gubernur BI menyerahkan bantuan kepada beberapa lembaga di area Sulawesi Selatan. Bantuan pertama adalah untuk pengembangan Desa Wisata Rammang-Rammang, berupa pembangunan toilet dan tempat ibadah, iconic sign, center point, dan akses jalan wisata.
Selain itu, Diberikan pula bantuan kepada Pondok Pesantren As`Adiyah, Masjid As?Said Makassar, dan Gabungan Kelompok Tani Sabbarae, masing-masing berupa paket daur ulang sampah, prasarana Masjid, dan prasarana pendukung pertanian.
Seluruh rangkaian kegiatan hari ini merupakan bentuk kontribusi nyata Bank Indonesia bagi perekonomian Indonesia, baik di daerah maupun nasional.
"Jadi selain sebagai kantor BI Sulsel, juga berfungsi sebagai koordinator KPw BI di KTI yang memberikan dampak positif bagi daerah lainnya," kata Perry di sela peresmian kantor baru KPw BI Provinsi Sulsel di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan, KPw BI Sulsel yang baru dengan menambah atau memperluas gedung ini akan ditunjang dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal di bidangnya masing-masing, selain menjadi kantor layanan keuangan di Sulsel, juga menjadi koordinator KKw BI di wilayah KTI.
Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia, sinergitas antara BI dengan pemerintah dan lembaga terkait lainnya dinilai sangat penting dan itu telah di tunjukkan pada kinerja 2018 bahwa stabilitas pertumbuhan ekonomi di daerah ini cukup stbail.
Warjiyo mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan yang jauh di atas pertumbuhan nasional, dengan inflasi yang terjaga.
Untuk terus mempertahankan prestasi tersebut, Gubernur BI menyebutkan lima tugas penting yang memerlukan sinergi antarlembaga, yaitu mendorong ekspor dengan pemangkasan prosedur ekspor, meningkatkan investasi melalui peningkatan "ease of doing business", meningkatkan pembiayaan terutama infrastruktur, mendorong pariwisata, serta ekonomi kerakyatan termasuk ekonomi syariah.
Sementara itu, Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah pada kesempatan yang sama mengungkapkan apresiasinya pada pihak BI dengan kerja sama yang sudah terjalin baik, sehingga persoalan ekonomi termasuk gejolak inflasi dapat ditekan pada kisaran 3,5 persen. Sedang pertumbuhan ekonomi Sulsel masih diatas angka 7 persen atau jauh diatas rata-rata nasional.
"Pemerintah Daerah senantiasa berkoodinasi erat dengan Bank Indonesia dalam rangka mengendalikan inflasi di Sulawesi Selatan, termasuk merangkul seluruh stakeholder daerah dalam mendorong ekonomi Sulawesi Selatan," ujarnya.
Sejarah eksistensi Bank Indonesia di Sulawesi Selatan dimulai sejak 1864 dengan berdirinya De Javasche Bank cabang Makassar.
Sejalan dengan perkembangan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan, pelayanan dan pelaksanaan tugas Bank Indonesia pun terus ditingkatkan, termasuk dengan renovasi gedung kantor yang ditempati sejak 1978. Renovasi gedung merupakan bagian dari reformasi Bank Indonesia untuk meningkatan peran dalam mendorong perekonomian daerah.
Pada peresmian gedung baru KPw BI Sulsel itu, Gubernur BI menyerahkan bantuan kepada beberapa lembaga di area Sulawesi Selatan. Bantuan pertama adalah untuk pengembangan Desa Wisata Rammang-Rammang, berupa pembangunan toilet dan tempat ibadah, iconic sign, center point, dan akses jalan wisata.
Selain itu, Diberikan pula bantuan kepada Pondok Pesantren As`Adiyah, Masjid As?Said Makassar, dan Gabungan Kelompok Tani Sabbarae, masing-masing berupa paket daur ulang sampah, prasarana Masjid, dan prasarana pendukung pertanian.
Seluruh rangkaian kegiatan hari ini merupakan bentuk kontribusi nyata Bank Indonesia bagi perekonomian Indonesia, baik di daerah maupun nasional.