Jakarta (ANTARA) -
Peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Siti Zuhro berpandangan KPU RI dan Bawaslu RI harus tangkas menyikapi video pencoblosan surat suara Pemilu 2019 di Selangor, Malaysia.
"KPU dan Bawaslu harus merespon secara tangkas dan memberi solusi yang tepat agar tidak memunculkan 'distrust' yang meluas," kata Siti Zuhro dihubungi ANTARA, di Jakarta, Kamis.
Wanita yang akrab disapa Wiwiek itu mengatakan jika terdapat fakta hukum yang kuat ditemukan adanya penyimpangan dalam proses Pemilu 2019 di Malaysia, maka pemungutan suara WNI di Malaysia harus ditunda/diulang pelaksanaannya.
"Sebab itu akan menjadi bibit sengketa pemilu," jelas Wiwiek.
Sebelumnya beredar tiga potongan video berdurasi singkat, yang ditengarai di Malaysia, yang berisi sejumlah kertas suara Pemilu 2019 sudah dicoblos, padahal pemungutan suara pemilu di Malaysia baru dilaksanakan 14 April 2019.
Dalam salah satu video tampak dua orang wanita sedang melakukan pencoblosan terhadap surat suara dengan tenang meski aksinya direkam video.
Sementara di potongan video lain, seseorang menunjukan surat suara telah tercoblos untuk caleg tertentu dan pasangan capres-cawapres tertentu.
Di dalam video juga tampak belasan atau puluhan karung putih serta plastik hitam berukuran besar yang didalamnya ditengarai berisi surat suara pemilu.
KPU dan Bawaslu menyatakan tengah mengusut kebenaran video tersebut.
Berita Terkait
Pengamat: Presidential Club dapat menjembatani perbedaan Presiden terdahulu
Minggu, 5 Mei 2024 14:55 Wib
Tiga parpol berkomunikasi bahas koalisi hadapi 24 Pilkada di Sulsel
Kamis, 2 Mei 2024 19:55 Wib
Pengamat politik nilai atmosfer Pilkada Makassar jauh berbeda dibanding sebelumnya
Rabu, 1 Mei 2024 7:23 Wib
Pakar politik: PDIP harus konsisten beroposisi
Selasa, 30 April 2024 15:54 Wib
Pengamat: NasDem-PKB berpotensi gabung KIM pada gelombang pertama
Kamis, 25 April 2024 13:54 Wib
Mahfud MD berharap putusan PHPU hari ini dapat hentikan kontra politik
Senin, 22 April 2024 18:24 Wib
Kapolda Sulbar minta personel Polri tingkatkan kecintaan terhadap bangsa dan negara
Rabu, 17 April 2024 19:21 Wib
Pengamat sebut pertemuan Rosan dengan Ketum PDIP Megawati sekadar silaturahim
Sabtu, 13 April 2024 16:44 Wib