Makassar (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mengatakan produksi manufaktur mikro dan kecil di daerah tersebut pada triwulan I 2019 mengalami peningkatan sebesar 7,08 persen dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2018.
"Berdasarkan data kuartal ke kuartal (quarter to quarter/q to q) antara triwulan I dan triwulan IV tahun 2018 itu kenaikannya 7,08 persen," ujar Kepala BPS Sulawesi Selatan Yos Rusdiansyah di Makassar, Minggu.
Ia mengatakan pertumbuhan produksi manufaktur mikro dan kecil Sulawesi Selatan ini berada di atas pertumbuhan secara nasional yang naik sebesar 4,55 persen atau lebih besar 2,53 poin.
Adapun jenis-jenis manufaktur mikro dan kecil yang mengalami kenaikan tertinggi pada triwulan I tahun 2019 terhadap triwulan IV tahun 2018 yakni, industri jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan yang naik sebesar 50,00 persen. Disusul karet, barang dari karet dan plastik, tumbuh sebesar 33,33 persen serta industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer naik sebesar 32,23 persen.
Sementara untuk jenis manufaktur mikro dan kecil yang mengalami penurunan produksi tertinggi pada triwulan I tahun 2019 terhadap triwulan IV tahun 2018 yakni industri alat angkutan lainnya, turun sebesar 24,03 persen.
Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki, turun sebesar 19,78 persen serta industri tekstil juga mengalami penurunan sebesar 16,76 persen.
Yos menyebutkan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I 2019 secara tahunan (y-on-y) juga mengalami kenaikan sebesar 16,84 persen terhadap triwulan I tahun 2018 (y-on-y).
"Jika dibandingkan dengan pertumbuhan nasional yang naik sebesar 6,88 persen, maka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil di Sulawesi Selatan pada triwulan I tahun 2019 lebih tinggi 9,96 poin," katanya.
Adapun jenis-jenis industri manufaktur mikro dan kecil yang mengalami kenaikan tertinggi pada triwulan I tahun 2019 terhadap triwulan I tahun 2018 yakni, industri pencetakan dan reproduksi media rekaman yang naik sebesar 73,42 persen.
Industri makanan mengalami kenaikan sebesar 67,06 persen dan industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer juga naik sebesar 47,78 persen.
Sedangkan jenis-jenis industri manufaktur mikro dan kecil yang mengalami penurunan tertinggi pada triwulan I tahun 2019 terhadap triwulan I tahun 2018 adalah industri alat angkutan lainnya, turun sebesar 64,19.
"Untuk jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan, turun sebesar 48,55 persen. Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia juga turun sebesar 46,96 persen," ucapnya.
Berita Terkait
Kemenkuham Sulbar mendorong industri meubel miliki sertifikat KI
Senin, 22 April 2024 1:14 Wib
Mendag: Pemerintah hadirkan dua regulasi untuk industri pakaian domestik
Rabu, 27 Maret 2024 14:50 Wib
Rusdi Kirana: Masa depan industri penerbangan RI menjanjikan
Jumat, 22 Maret 2024 15:16 Wib
Pj Bupati Luwu ajak masyarakat majukan industri lokal
Minggu, 10 Maret 2024 5:46 Wib
Pengembangan perahu Pinisi di Bulukumba butuh dukungan industri perkapalan
Jumat, 8 Maret 2024 1:19 Wib
API minta penerapan Permendag 36/2023 tak ditunda demi industri tekstil
Selasa, 5 Maret 2024 17:36 Wib
Kemenperin tetapkan PT Semen Tonasa jadi percontohan National Lighthouse Industri 4.0
Minggu, 25 Februari 2024 22:41 Wib
Pemprov Sulbar kembangkan industri minyak goreng di Majene
Jumat, 23 Februari 2024 0:08 Wib