Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meminta organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia terus berperan dalam memperkokoh persatuan dalam keberagaman di Indonesia.
"Kita semuanya tahu bahwa PGRI lahir dalam kancah perjuangan bangsa. PGRI mengisi kemerdekaan melalui pendidikan dan melestarikan serta mengembangkan kebudayaan nasional dan PGRI hadir memperkokoh persatuan dalam keberagamaan," kata Presiden Jokowi ketika membuka Kongres XXII PGRI di kawasan Kelapa Gading Jakarta Utara, Jumat.
Kepala Negara menyebutkan peran guru sangat penting dalam menjaga dan memelihara persatuan serta pembentukan karakter bangsa apalagi organisasi profesi PGRI memiliki perwakilan hingga daerah.
Presiden Jokowi meminta para guru mengingatkan sedini mungkin kepada para siswa bahwa Indonesia adalah negara besar yang sangat majemuk.
"Sejak awal harus diingatkan tidak ada negara di dunia ini yang semajemuk Indonesia, tidak ada. Di mana ada negara yang sukunya ada 714 dengan bahasa daerah 1.100 lebih," katanya.
Jokowi mengaku pernah diingatkan oleh Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengenai potensi perpecahan yang mungkin terjadi.
"Presiden Jokowi, hati-hati negaramu negara besar dengan penduduk 269 juta jiwa. Hidup dengan suku bangsa dan agama berbeda beda," kata Jokowi menirukan Ashraf Ghani.
Ia menyebutkan Indonesia sudah empat kali berupaya membantu penyelesaian konflik di Afghanistan namun hingga saat ini belum selesai.
"Kita sudah empat kali ikut 'cawe-cawe' menyelesaikan karena kita nggak punya kepentingan apa-apa Afghanistan senang kalau Indonesia ikut menyelesaikan, 40 tahun bayangkan, dan tokohnya sudah berceceran di mana-mana, ada di Pakistan, Dubai, Afghanistan sendiri," kata Jokowi di hadapan sekitar 3.500 guru peserta kongres itu.
Selain meminta guru menyampaikan hal itu kepada siswa, Presiden juga meminta para guru menyampaikan peringatan itu kepada masyarakat.
"Saya tahu bapak/ibu adalah tokoh masyarakat di daerah masing-masing," katanya.
Ia meminta agar urusan pemilihan kepala daerah baik bupati/wali kota dan gubernur maupun presiden, tidak menjadikan masyarakat terpecah.
"Ini proses yang setiap 5 tahun pasti ada. Nanti ada pilpres lagi, kapan kematangan berpolitik kita, kalau karena itu menjadi tidak saling sapa antartetangga, ngga saling ngomong antarteman," katanya.
Dalam kesempatan itu, Presiden menilai perkembangan PGRI hingga saat ini cukup pesat.
"Saya saksikan perkembangan PGRI yang luar biasa. Saya tahu kita semua serius meningkatkan mutu pendidikan dengan mendorong profesionalisme para guru," kata Jokowi.
Berita Terkait
KPI laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya
Minggu, 21 April 2024 0:55 Wib
Puluhan anggota Kongres AS mendesak Presiden Biden setop kirim senjata ke Israel
Sabtu, 6 April 2024 18:05 Wib
Presiden Jokowi minta keluarga besar Ansor kawal keberlanjutan pembangunan
Jumat, 2 Februari 2024 11:06 Wib
Presiden Jokowi akan hadiri Kongres XVI GP Ansor di Kapal Pelni KM Kelud
Rabu, 31 Januari 2024 11:19 Wib
Presiden Biden kembali melangkahi Kongres setujui penjualan senjata ke Israel
Minggu, 31 Desember 2023 11:36 Wib
Presiden Biden setujui penjualan senjata ke Israel tanpa persetujuan Kongres
Sabtu, 30 Desember 2023 10:40 Wib
Menteri PPPA: Makna dan esensi Hari Ibu agar perempuan mandiri
Minggu, 19 November 2023 12:02 Wib
KUPI serukan perdamaian di Jalur Gaza-Palestina
Senin, 13 November 2023 19:10 Wib