Jakarta (ANTARA) - Kritik dan pengawasan seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perlu dilakukan agar dapat memilih orang yang benar dan tepat untuk mempertahankan usaha memberantas korupsi , menurut mantan ketua KPK Abraham Samad.
"Kalau kita tidak mengkritisi cukup kuat terhadap seleksi capim sekarang ini, maka saya khawatir ini akan berbahaya ke depan akan kelangsungan KPK," ujar Abraham Samad dalam diskusi media yang dilakukan di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu.
Pemimpin KPK periode 2011-2015 itu mengatakan pentingnya proses tes psikologi dan penilaian profil yang akan dilakukan selama dua hari ke depan untuk menggambarkan karakter seseorang.
Menurut Samad yang berbahaya jika mengabaikan hasil karena ada kepentingan untuk memasukkan orang tertentu untuk motif khusus.
Jika panitia seleksi calon pimpinan (Pansel Capim) KPK mau jujur dan objektif, menurut Samad, maka akan ditemukan 10 orang berintegritas yang akan diajukan ke DPR.
"Mekanismenya sudah ada, tinggal mau tidak Pansel mengikuti mekanisme itu," tegasnya.
Jika Pansel Capim KPK gagal menemukan orang-orang berintegritas, ujarnya, maka bisa saja orang-orang yang terpilih adalah yang tidak punya keberpihakan dan komitmen kuat terhadap agenda pemberantasan korupsi.
Sebelumnya, Pansel Capim KPK pada Senin (6/8) telah mengumumkan 40 nama yang lolols dalam tahap tes psikologi.
Setelahnya panitia langsung melakukan pelacakan rekam jejak dengan melibatkan delapan lembaga negara, termasuk BNN, BNPT dan Kepolisian.
Peserta yang lolos uji psikologi akan mengikuti tes penilaian profil pada 8-9 Agustus 2019 di Gedung Lemhanas, Jakarta.
Berita Terkait
KPK menetapkan dua tersangka baru kasus dugaan korupsi di PT Amarta Karya
Sabtu, 27 April 2024 10:19 Wib
Eks Penyidik KPK menyesalkan kontroversi di tubuh KPK
Jumat, 26 April 2024 15:09 Wib
MA terima kasasi KPK anulir vonis bebas Bupati Mimika Eltinus Omaleng
Kamis, 25 April 2024 14:55 Wib
KPK menyerahkan memori kasasi atas putusan perampasan aset Rafael Alun
Kamis, 25 April 2024 14:23 Wib
Jaksa KPK akan memanggil istri dan anak SYL untuk beri keterangan di persidangan
Rabu, 24 April 2024 22:21 Wib
Saksi kasus SYL meminta perlindungan LPSK setelah BAP dirinya bocor
Rabu, 24 April 2024 13:18 Wib
KPK akan periksa keluarga SYL terkait penyidikan dugaan TPPU
Sabtu, 20 April 2024 7:40 Wib
KPK menjebloskan eks hakim Prasetio Nugroho ke Lapas Sukamiskin
Kamis, 18 April 2024 19:39 Wib