Koptan Maju Bersama terima bantuan alat penyulingan serai
Tapsel (ANTARA) - Kelompok Tani (koptan) Maju Bersama di Desa Huta Holbung, Kecamatan Angkola Muara Tais, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, mendapat bantuan alat penyulingan produksi serai wangi dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Camat Angkola Muara Tais, A.M Fadhil di Sipirok, Jumat, mengatakan alat penyulingan itu semi modern dan memiliki spesifikasi serba stainless dilengkapi monitoring temperatur kontrol untuk tahun anggaran 2019.
Alat tersebut akan dapat meningkatkan produktivitas petani serai wangi mengingat perbandingan kapasitas pengolahan bahan baku dari alat lama (bentuk drum) sekitar 10 kilogram (Kg) menjadi meningkat menjadi 500 Kg.
Dikatakannya, masyarakat Huta Holbung semakin giat mengolah lahan yang semula kurang produktif (tidur) menjadi produktif demi budi daya serai wangi yang dinilai memiliki prospek cerah atau menjanjikan.
Bahkan Kepala Desa Huta Holbung Anton Putra Harahap sudah merencanakan untuk bekerja sama dengan Koptan Maju Bersama mengelola produksi minyak serai wangi petani.
"Kerja samanya lewat BUMDes (Badan Usaha Milik Desa). Selain itu masyarakat juga akan kami dorong untuk memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami serai wangi agar bernilai ekonomis lewat program pemberdayaan," jelasnya.
Kata Anton, potensi lahan budi daya serai wangi di daerah ini mencapai lebih kurang 50 hektare (Ha), tujuh Ha diantaranya sudah ditanami serai wangi berusia dua tahun, dan dalam waktu dekat sudah bisa dipanen.
Selain alat penyuling, Pemerintah melalui Dinas Kehutanan Sumatera Utara juga memberikan bantuan bibit pohon seperti bibit duku, manggis, dan durian masing-masing enam ribu batang tambah bibit duku empat ribu batang.
"Bibit tanaman ini akan ditanam di sekitar area budi daya tanaman serai wangi 50 Ha milik Koptan (tumpang sari) mendukung reboisasi ke depan bisa menambah pendapatan masyarakat," katanya.
Kelompok Tani Maju Bersama sudah menikmati hasil serai wanginya dengan menjual Rp300 ribu per liter. Per hektare lahan mencapai 650 rumpun (satu rumpun mencapai 20 batang) tanaman serai wangi. Panen dapat sekali seminggu.
"Pangsa pasarnya tak perlu dikhawatirkan, soalnya permintaan pasar serai wangi tinggi untuk ekspor sebagai bahan baku untuk obat dan parfum," katanya.
Camat Angkola Muara Tais, A.M Fadhil di Sipirok, Jumat, mengatakan alat penyulingan itu semi modern dan memiliki spesifikasi serba stainless dilengkapi monitoring temperatur kontrol untuk tahun anggaran 2019.
Alat tersebut akan dapat meningkatkan produktivitas petani serai wangi mengingat perbandingan kapasitas pengolahan bahan baku dari alat lama (bentuk drum) sekitar 10 kilogram (Kg) menjadi meningkat menjadi 500 Kg.
Dikatakannya, masyarakat Huta Holbung semakin giat mengolah lahan yang semula kurang produktif (tidur) menjadi produktif demi budi daya serai wangi yang dinilai memiliki prospek cerah atau menjanjikan.
Bahkan Kepala Desa Huta Holbung Anton Putra Harahap sudah merencanakan untuk bekerja sama dengan Koptan Maju Bersama mengelola produksi minyak serai wangi petani.
"Kerja samanya lewat BUMDes (Badan Usaha Milik Desa). Selain itu masyarakat juga akan kami dorong untuk memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami serai wangi agar bernilai ekonomis lewat program pemberdayaan," jelasnya.
Kata Anton, potensi lahan budi daya serai wangi di daerah ini mencapai lebih kurang 50 hektare (Ha), tujuh Ha diantaranya sudah ditanami serai wangi berusia dua tahun, dan dalam waktu dekat sudah bisa dipanen.
Selain alat penyuling, Pemerintah melalui Dinas Kehutanan Sumatera Utara juga memberikan bantuan bibit pohon seperti bibit duku, manggis, dan durian masing-masing enam ribu batang tambah bibit duku empat ribu batang.
"Bibit tanaman ini akan ditanam di sekitar area budi daya tanaman serai wangi 50 Ha milik Koptan (tumpang sari) mendukung reboisasi ke depan bisa menambah pendapatan masyarakat," katanya.
Kelompok Tani Maju Bersama sudah menikmati hasil serai wanginya dengan menjual Rp300 ribu per liter. Per hektare lahan mencapai 650 rumpun (satu rumpun mencapai 20 batang) tanaman serai wangi. Panen dapat sekali seminggu.
"Pangsa pasarnya tak perlu dikhawatirkan, soalnya permintaan pasar serai wangi tinggi untuk ekspor sebagai bahan baku untuk obat dan parfum," katanya.