Kupang (ANTARA Sulsel) - Para petani di Desa Oelpuah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), minta kepada Sub-Dinas Pengairan Dinas Kimpraswil NTT membuka pintu air bendungan Tilong agar para petani bisa mulai menanam padi pada musim tanam tahun ini.
Ferdinan Mau, ketua kelompok tani di Desa Oelpuah, yang ditemui di Bendungan Tilong, ketika tengah memeriksa elevasi (permukaan air) di bentungan itu, Kamis mengatakan, pintu air ditutup oleh petugas dari Sub-Dinas Pengairan pada tanggal 2 Desember 2008 lalu.
"Sekarang ini saya ke bendungan untuk memeriksa permukaan air dan menurut saya, pintu air sudah bisa dibuka karena permukaan sudah cukup tinggi," kata ketua kelompok tani yang beranggotakan 63 petani Oelpuah itu.
Dia berencana pada Jumat (9/1) mendatangi Sub-Dinas Pengairan untuk meminta petugas membuka kembali pintu air, agar sawah puluhan hektar yang digarap para petani Oelpuah segera mendapat pasokan air.
Menurutnya, pasokan air untuk lahan persawahan harus dibuka dari sekarang, bukan menunggu sampai air di bendungan Tilong meluap. "Kalau tunggu air meluap, berarti petani juga terlambat menggarap sawah dan musim tanam yang tepat pun lewat,"kata dia.
Dia mengatakan, di Desa Oelpuah terdapat dua kelompok tani yang menggantungkan harapan pada sawah dengan sumber air dari Bendungan Tilong.
Ferdinan memperkirakan, pada akhir bulan Januari ini daya tampung air di bendungan yang terletak sekitar 25 km arah tenggara Kota Kupang itu meluap. Saat ini, permukaan air tinggal dua meter menyentuh titik tertinggi untuk kemudian meluap.
Bendungan Tilong dibangun pemerintah menggunakan dana bantuan Jepang dan diresmikan Presiden Megawati Soekarnoputri pada Mei 2002. Waduk itu menyediakan air untuk kepentingan pertanian lahan basah mencapai lebih dari 1000 hektar di dataran Tarus, juga sumber air baku untuk warga Kota Kupang, perikanan, peternakan dan pariwisata. (T.K006/A027)

