Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyebutkan kedatangan Duta Besar India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat bertemu dengannya merupakan kunjungan kehormatan saja.
"Sebenarnya Duta Besar tadi hanya datang saja, courtesy call saja karena sejak Oktober daftar ke sini, namun tertunda," katanya, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat.
Dalam kunjungan itu, kata dia, ada beberapa substansi, antara lain menyepakati tanggal baru pertemuan bilateral antara Menko Polhukam dan Ketua Dewan Nasional India untuk membahas kerja sama bidang pertahanan dan keamanan.
Menurut dia, pertemuan tersebut sebenarnya sudah dijadwalkan pada Maret 2020, tetapi situasinya tidak memungkinkan karena perkembangan situasi global, seperti penyebaran virus corona, dan sebagainya.
"Harusnya pada bulan Maret, tapi situasinya tidak memungkinkan karena ada perkembangan corona dan sebagainya sehingga kita nanti menyepakati tanggal akan ditentukan lagi," tuturnya.
Kemudian, kata dia, akan dibicarakan pula perundingan mengenai pengelolaan perbatasan di Pulau Andaman yang letaknya berhimpitan antara Indonesia dan India.
Meski selama ini kawasan perbatasan tersebut tidak sampai menimbulkan suasana panas antarkedua negara, kata Mahfud, tetapi harus ada kesepakatan mengenai pengelolaan daerah yang berhimpit tersebut.
"Secara umum ndak ada yang luar bisa, ya, namanya courtesy call, bicara kesamaan filosofi masyarakat, kebhinnekaan, pluralisme, tukar menukar beasiswa, dan sebagainya," papar Mahfud.
Sebelumnya, Dubes India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat bertemu dengan Menko Polhukam Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat.
Dalam pertemuannya dengan Mahfud, Pradeep mengatakan pihaknya membahas tentang hubungan bilateral antara Indonesia dan India.
"Kita juga mendiskusikan soal keamanan Indonesia dan India," ujarnya.
Mengenai pemberitaan adanya kerusuhan yang terjadi di New Delhi, India, Pradeep menyebutkan bahwa negaranya saat ini dalam kondisi aman dan damai.
"Semuanya dalam keadaan damai. Dan sebagaimana diketahui, situasi di India di bawah kendali. Dan apa yang saya akan sampaikan ke anda, adalah press release dari Menteri Dalam Negeri kami untuk anda rujuk," kata Pradeep.
Ia pun meminta agar kabar-kabar yang berkembang di luar tidak dipercaya karena hal itu dilakukan demi kepentingan tertentu.
"Dan tentunya kami menyarankan kepada sahabat-sahabat kami untuk tidak percaya pada berita palsu yang disesatkan kepentingan pribadi yang mencoba mengganggu jalinan kemajemukan negara kami," kata Pradeep.
Berita Terkait
Mahfud Md mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran atas penetapan KPU
Rabu, 24 April 2024 15:19 Wib
Ganjar-Mahfud mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran
Senin, 22 April 2024 18:36 Wib
Mahfud Md: Pemilu 2024 dari sudut hukum sudah selesai
Senin, 22 April 2024 18:33 Wib
Mahfud MD: Dissenting opinion PHPU terjadi karena suara hakim tak bisa disatukan
Senin, 22 April 2024 18:27 Wib
Mahfud MD berharap putusan PHPU hari ini dapat hentikan kontra politik
Senin, 22 April 2024 18:24 Wib
MK menolak seluruh permohonan Ganjar-Mahfud Md
Senin, 22 April 2024 15:32 Wib
Yusril Ihza Mahendra meyakini MK tolak permohonan Ganjar-Mahfud
Rabu, 27 Maret 2024 19:25 Wib
Cawapres Mahfud akan bertemu Ganjar usai KPU RI mengumumkan hasil Pemilu 2024
Rabu, 20 Maret 2024 10:30 Wib