Mamuju (ANTARA News) - Pasangan calon bupati-calon wakil bupati, Umar-Irwan Pababari dengan tagline "Luruskan" pada pemilihan kepala daerah (Mamuju, periode 2010-2014, mengkampanyekan gerakan perubahan untuk kepentingan rakyat.
Kampanye dialogis yang dilakukan pasangan Umar-Irwan pada tiga titik di zona I Mamuju, Minggu, diantaranya pada pukul 10.00 WITA di depan kantor DPRD Sulbar, kompleks pasar baru regional Mamuju sekitar pukul 12.00 dan satu diantaranya di daerah Rangas, Kelurahan Simboro Mamuju sekitar pukul 15.00 WITA.
Dari tiga titik yang dijadikan lokasi kampanye dialogis pasangan Umar-Irwan yang juga diusung tiga partai politik diantaranya Partai Hati Nurani Rakyat, Partai Barisan Nasional dan Partai Bintang Reformasi, ratusan simpatisan mereka tetap setia menghadiri kegiatan itu hingga berakhirnya masa kampanye.
Juru Kampanye (Jurkam) pasangan cabup-cawabup, Umar-Irwan, Lalu Syamsul Rijal, mengungkapkan, kandidat pasangan yang diusung untuk maju di pilkada 4 Agustus 2010, mengedepankan gerakan perubahan untuk masa depan masyarakat di wilayah itu.
"Masa depan Mamuju ada di tangan rakyat, makanya masyarakat harus memanfaatkan momentum pilkada dengan memilih calon peminpin masa depan untuk mengubah nasib rakyat kecil yang selama ini terabaikan," kata dia.
Ia menuturkan, selama ini hak-hak rakyat kecil terabaikan dan hanya menjadi simbol semata, sehingga masyarakat diajak untuk memilih pasangan Umar-Irwan untuk memenangkan pesta demokrasi Pilkada yang tinggal 10 hari kedepan.
"Kami minta masyarakat dapat memilih pemimpin yang mengutamakan kepentingan rakyat dan tidak memilih pemimpin penguasa," pinta Lalu dalam orasi politiknya.
Lalu yang juga politisi PBR ini mengungkapkan, hak-hak rakyat selama ini banyak yang terabaikan, sehingga rakyat menderita, tingkat kemiskinan semakin memburuk dan pelayanan masyarakata tidak optimal.
Dia menambahkan, pemimpin yang ada ini harus diganti, karena dinilai tidak mengedepankan kepentingan umum yang hanya mementingkan kepentingan golongan tertentu.
"Kondisi seperti ini harus dihentikan dengan cara menyatukan tekad untuk bersama melakukan gerakan perubahan untuk masa depan daerah lebih baik dan bermartabat," tutur dia.
(T.KR-ACO/S016)

