Jakarta (ANTARA) - Lembaga kajian ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) meminta pemerintah lebih fokus dalam pengendalian COVID-19.
"Yang utama saat ini bagaimana COVID-19 selesai. Masa depan ekonomi kita ini ke depan tidak ada yang tahu, yang harus kita lakukan adalah menyelamatkan rakyat dari COVID-19 supaya kematian tidak bertambah," ujar ekonom senior Indef Didik J Rachbini dalam diskusi daring di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan, pemerintah dapat mencontoh sejumlah negara yang cukup berhasil mengendalikan penyebaran COVID-19 seperti China, Jerman, Vietnam, dan Korea Selatan.
Dalam menangani COVID-19, lanjut dia, pemerintah juga diminta lebih berhati-hati dalam mengeluarkan kebijakan publik agar tidak membingungkan.
"Jadi tidak boleh bermain-main dengan kata-kata dalam kebijakan, sebab itu adalah sinyal berhasil atau tidaknya suatu kebijakan," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Didik juga mengatakan, secara bersamaan pemerintah juga harus berupaya untuk mengoptimalkan sumber daya alam nasional sebagai ketahanan ekonomi.
"Investasi dari China, Amerika, Eropa pasti akan berkurang karena semua negara akan fokus untuk memenuhi kebutuhan domestiknya masing-masing," ucapnya.
Indonesia, menurut dia, mempunyai keuntungan dibanding negara-negara lainnya. Dengan jumlah penduduk yang besar, maka pasca COVID-19 harus memanfaatkan pasar domestik semaksimal mungkin.
"Nanti ketika selesai COVID-19, pasar dalam negerinya dimaksimalkan, dari dan untuk kita sendiri jangan diserahkan kepada asing agar manfaatnya dan pertumbuhannya untuk kita bersama," ucapnya.
Ia menyampaikan bahwa kematangan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang tergantung pada jumlah dan kualitas penduduk, teknologi, serta sumber daya alam.
"Kita semuanya punya, teknologi bisa di-update, Indonesia potensial untuk maju melewati negara-negara lain," katanya.
Berita Terkait
OJK mengakhiri restrukturisasi kredit karena perbankan sudah resilien
Minggu, 31 Maret 2024 18:00 Wib
Komisi IX DPR meminta Kemenkes sosialisasikan vaksin berbayar COVID-19
Minggu, 31 Desember 2023 6:04 Wib
Kapolda Sulbar imbau masyarakat mewaspadai penyebaran COVID-19
Selasa, 19 Desember 2023 17:49 Wib
Kemenkes : Saat ini belum ditemukan mutasi baru virus COVID-19
Selasa, 19 Desember 2023 16:13 Wib
Wapres Ma'ruf Amin : Pemerintah terus pantau perkembangan COVID-19
Senin, 18 Desember 2023 14:34 Wib
Menko PMK berpesan agar warga terapkan Prokes saat liburan Natal dan tahun baru 2024
Senin, 18 Desember 2023 14:04 Wib
WHO : Ada sembilan varian COVID-19 yang kini mendominasi di dunia
Minggu, 17 Desember 2023 19:23 Wib
Presiden Jokowi : Pemerintah belum putuskan untuk imbau pakai masker soal COVID-19
Jumat, 15 Desember 2023 13:02 Wib