Makassar (ANTARA) - Pihak Bank Indonesia Sulawesi Selatan berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Makassar mengembangkan ekowisata mangrove Lantebung di Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, untuk membangkitkan kembali sektor ekonomi dalam beradaptasi dengan normal baru.
"Dampak dari pandemi COVID-19 ini telah melambatkan semua sektor, karena itu dalam beradaptasi dengan normal baru kami mencoba membangkitkan kembali sektor pariwisata bersama Pemkot Makassar," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulsel Bambang Kusmiarso pada peresmian ekowisata Lantebung secara virtual di Makassar, Kamis.
Dia mengatakan setelah terjadi pelemahan ekonomi sebagai dampak dari COVID-19 bukan hanya tingkat lokal dan nasional, tetapi juga internasional, kini diperlukan strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia, 'recovery' atau pemulihan kembali segala sektor dilakukan, termasuk sektor pariwisata. Pemilihan sektor ini untuk didorong bersama Pemkot Makassar, karena dari sejumlah survei menunjukkan bahwa aktivitas yang paling dinantikan masyarakat setelah pandemi COVID-19 adalah berwisata.
"Sekitar 22 persen responden menginginkan aktivitas wisata dibandingkan aktivitas lainnya. Begitu pula hasil survei Google menunjukkan 24 persen menginginkan wisata di alam terbuka," katanya.
Mencermati hasil survei tersebut, BI Sulsel melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) bekerja sama mengembangkan kawasan mangrove di Lantebung sebagai objek ekowisata. Apalagi ini sejalan dengan program Kementerian Pariwisata yang melakukan pemulihan dan pembenahan kembali untuk membuka sektor pariwisata dengan tetap memperhatikan prosedur kesehatan.
"Dengan pembukaan ekowisata Lantebung ini, diharapkan dapat menjadi sumber ekonomi baru yang dampaknya juga dapat dirasakan oleh masyarakat setempat," kata Bambang.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Makassar Yusran Yusuf mengatakan pertimbangan mengembangkan objek wisata ini sekaligus melestarikan hutan mangrove di pinggiran kota, juga mudah dijangkau karena akses jalan baik dan dekat dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin," katanya.
Karena itu, dia optimistis objek wisata baru ini akan menjadi ikon wisata yang menarik dan banyak dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara. Apalagi sejumlah fasilitas untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung sudah disiapkan, termasuk spot-spot untuk berfoto.
Hal itu dibenarkan salah seorang warga Kota Makassar, Munawarah yang sudah pernah berkunjung di ekowisata Lantebung. Menurutnya, di lokasi ini selain dapat menikmati wisata mangrove, juga dapat berpartisipasi melestarikan mangrove, karena disiapkan bibit untuk ditanam bagi pengunjung di kawasan tersebut.
"Kita akan didampingi oleh pihak Kelompok Sadar Wisata untuk melakukan penanaman sekaligus menjelaskan peran dan fungsi mangrove itu untuk habitat flora dan fauna, termasuk melindungi manusia dari bencana alam," katanya.
Berita Terkait
Sejumlah Kepala Rutan di Sulsel ziarah ke makam pahlawan
Jumat, 26 April 2024 18:41 Wib
Pengusaha Malaysia akan berinvestasi Rp1 triliun di Sulsel
Jumat, 26 April 2024 17:11 Wib
Pengusaha Malaysia sepakat berinvestasi 80 juta dolar AS di Sulsel
Jumat, 26 April 2024 15:23 Wib
Bawaslu Maros mulai rekrut pengawas Pilkada 2024 dengan dua kategori
Jumat, 26 April 2024 6:46 Wib
Kakanwil Kemenkumham Sulsel menemui Kapolda tingkatkan sinergisitas
Jumat, 26 April 2024 0:17 Wib
DPRD Sulsel ungkap banyak calon titipan KPID dan KIP
Kamis, 25 April 2024 20:52 Wib
KAJ Sulsel aksi damai suarakan tolak menggugat jurnalis
Kamis, 25 April 2024 18:18 Wib
DPRD Sulsel:Terobosan Pj Gubernur mampu tekan biaya distribusi
Kamis, 25 April 2024 14:01 Wib