Makassar (ANTARA) - Universitas Hasanuddin melalui Direktorat Inovasi dan Kewirausahaan menyelenggarakan bimbingan teknis penilaian tingkat Kesiapan Inovasi (Katsinov) dengan tema "Innovation Readiness Level", Kamis, sebagai bagian menuju tatanan normal baru.
Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan bimbingan teknis yang diikuti berbagai narasumber yakni Dr Ir Jumain Appe, MSi, (Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset dan Teknologi), Prof dr Muh Nasrum Massi PhD SpMK (Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Unhas), Dr Yudi Widayanto dan Susalit Setya Wibawa dari Badan Penerapan dan Pengembangan Teknologi.
"Dalam situasi krisis ini, pemerintah berharap Perguruan Tinggi dapat berperan. Unhas tidak boleh ketinggalan, karena kehadiran kita diharapkan menjadi motor penggerak di Indonesia Timur untuk bersama pemerintah mencari solusi permasalahan krisis wabah saat ini," jelas Prof Dwia.
Sesuai laporan kinerja tahun lalu, Unhas sangat produktif meningkatkan pengembangan produk inovasi. Capaian Hak Atas Kekayaan Intelektual (Haki) Unhas dan desain industri terdaftar pada tahun 2019 yang mengalami peningkatan.
"Sejak beberapa tahun, kami membangun ekosistem inovasi untuk menggairahkan para peneliti maupun inventor. Unhas cukup memberi ruang melalui kebijakan. Namun, tentu kami perlu masukan yang bisa diformulasikan untuk pengembangan inovasi ke depan," sambung Prof Dwia.
Selama pandemi COVID-19, perguruan tinggi banyak menghasilkan karya inovasi. Di Unhas, Prof Dwia menuturkan setidaknya ada 8 inovasi yang dihasilkan para peneliti dalam kurun waktu tiga bulan. Hal ini menunjukkan Unhas terus berusaha optimal mendukung berbagai kebijakan pemerintah dalam penanganan wabah.
"Perguruan Tinggi berperan menyiapkan perangkat, ekosistem dan dukungan untuk membangun kenyamanan para peneliti dalam berinovasi. Perlu juga penataan ulang tema riset untuk menjawab permasalahan saat ini," tutup Prof Dwia.
Usai memberikan sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan mendengarkan pemaparan materi dari para nara sumber.
Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristek Dr Jumain Appe menyampaikan materi terkait "Peran Perguruan Tinggi Dalam Pengembangan Inovasi Menghadapi New Normal Life Pasca Pandemic COVID-19".
Jumain menuturkan bahwa diperlukan banyak inovasi untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi sebagai dampak dari adanya wabah COVID-19.
"Ekonomi dan inovasi harus didorong dua hal yakni sumber daya manusia dan teknologi. Faktor ini membutuhkan peran perguruan tinggi dalam proses pengembangan sumber daya manusia yang cerdas dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pembangunan," jelas Jumain.
Berita Terkait
Pemprov Sulsel tambahkan hadiah bagi juara MTQ di Takalar
Kamis, 9 Mei 2024 0:52 Wib
BB KSDA Sulsel evakuasi buaya muara asal pulau di Kabupaten Pangkep
Rabu, 8 Mei 2024 22:25 Wib
Pemprov Sulsel beri bantuan pendampingan "trauma healing" bagi korban bencana
Rabu, 8 Mei 2024 21:56 Wib
BPBD Sulsel fokus tangani desa terisolir di Latimojong Luwu
Rabu, 8 Mei 2024 18:37 Wib
SAR Gabungan kembali evakuasi 10 warga terisolasi terdampak bencana Luwu
Rabu, 8 Mei 2024 18:36 Wib
Dinas Ketahanan Pangan Sulbar intervensi stunting di Mamuju
Rabu, 8 Mei 2024 18:35 Wib
Mahasiswa Unhas gelar aksi dan membuka donasi Peduli Palestina
Rabu, 8 Mei 2024 18:34 Wib
USAID IUWASH Tangguh dan lima daerah di Sulsel kerja sama sanitasi aman
Rabu, 8 Mei 2024 17:45 Wib